Setelah Sholat Jangan Pernah Tinggalkan Doa Pendek Ini, Gus Baha Ungkap Keutamaannya

Bacaan yang pendek itu, kata Gus Baha, merupakan intisari dari harapan seorang hamba. Permintaan agar dimudahkan berdzikir, bersyukur, dan beribadah secara baik merupakan permohonan untuk selalu berada dalam kedekatan dengan Allah.

oleh Liputan6.com Diperbarui 10 Apr 2025, 16:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 16:30 WIB
Gus Baha (TikTok)
Gus Baha (TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, doa merupakan senjata utama seorang Muslim dalam menghadapi berbagai situasi hidup. Salah satu doa setelah sholat yang sangat dianjurkan ternyata sering dilupakan banyak orang. Padahal, doa ini sangat istimewa dan memiliki akar sejarah yang mulia dalam tradisi Islam.

Doa tersebut adalah "Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika" yang artinya "Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu."

Doa ini pendek, namun sangat padat makna dan penuh hikmah.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha, ulama alim yang juga merupakan murid dari KH Maimoen Zubair, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya doa ini dalam salah satu pengajiannya. Ia mengingatkan bahwa sehabis sholat, jangan pernah meninggalkan bacaan ini.

Gus Baha menegaskan bahwa doa ini sangat penting untuk menjaga kualitas hubungan seorang hamba dengan Tuhannya. Ia menjadikan doa ini sebagai bagian penting dalam dzikir dan wirid sehari-hari, terlebih setelah menyelesaikan kewajiban sholat fardhu.

Menurut Gus Baha, permohonan dalam doa tersebut mencakup tiga inti ajaran Islam: dzikir, syukur, dan ibadah. Ketiganya menjadi penyangga utama keislaman seseorang agar tetap berada di jalan yang lurus dan tidak tergelincir dalam kelalaian.

Doa pendek itu, kata Gus Baha, merupakan intisari dari harapan seorang hamba. Permintaan agar dimudahkan berdzikir, bersyukur, dan beribadah secara baik merupakan permohonan untuk selalu berada dalam kedekatan dengan Allah.

Pemaparan tentang pentingnya doa tersebut dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @Syahdusalam. Dalam video itu, Gus Baha menguraikan makna kalimat satu per satu dengan sangat mendalam dan menyentuh.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Dzikir Hadiah dari Nabi Muhammad SAW

Sholat - Vania
Ilustrasi Ramadhan/Fimela.com by Adrian Putra... Selengkapnya

Sementara mengutip Nu Online, pemberian hadiah kepada orang tercinta merupakan hal yang sangat wajar. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga melakukan hal serupa kepada para sahabatnya yang sangat dicintai. Salah satu hadiah terbaik itu justru bukan benda, melainkan doa.

Sahabat Muadz bin Jabal adalah salah satu tokoh yang mendapatkan hadiah doa dari Rasulullah. Ia adalah sahabat muda yang dikenal tampan dan cerdas, serta sudah memeluk Islam sejak usia 18 tahun. Ia termasuk dari empat sahabat Anshar yang mencatat dan mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an pada masa Nabi.

Muadz juga termasuk sahabat yang diberi wewenang untuk berfatwa pada masa Nabi Muhammad. Namanya sejajar dengan para sahabat besar seperti Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, serta Ubaiy bin Ka’b dan Zaid dari kalangan Anshar.

Cinta Nabi kepada Muadz sangat jelas dalam riwayat yang diriwayatkan oleh Abu Daud. Dalam hadits tersebut, Nabi bahkan menggenggam tangan Muadz dan berkata, “Wahai Muadz, demi Allah, aku mencintaimu.” Kemudian Nabi memberikan pesan khusus berupa doa agar dibaca setiap selesai sholat.

Doa itu berbunyi:

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Allâhumma aínnî 'alâ dzikrika wa syukrika wa husni 'ibâdatik

Artinya: "Ya Allah, semoga Engkau memberi pertolongan kepada kami untuk bisa selalu ingat (dzikir) kepada-Mu, syukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu."

Dalam hadis itu, Muadz kemudian mewariskan pesan ini kepada as-Sunabihiy, yang lalu menyampaikannya kepada Abdurrahman. Rantai sanad ini terus hidup hingga sekarang dalam tradisi keilmuan Islam.

Pas Banget Diamalkan

Mimpi Sholat-Vania
Ilustrasi Sholat/https://www.shutterstock.com/TNMDesign... Selengkapnya

Menariknya, hadiah dari Nabi kepada Muadz bukanlah pakaian atau benda-benda lain yang mudah habis atau rusak. Tapi yang diberikan adalah doa. Hadiah spiritual semacam ini memiliki manfaat yang jauh lebih luas dan abadi.

Doa ini kemudian dikenal sebagai bagian dari hadit musalsal bil mahabbah atau hadis yang diturunkan melalui rantai cinta. Biasanya diberikan oleh guru kepada murid yang telah menyelesaikan pelajaran atau karena kedekatan istimewa.

Gus Baha menilai bahwa warisan Rasulullah dalam bentuk doa ini sangat tepat untuk diamalkan oleh umat Islam masa kini. Di tengah kesibukan dan kelelahan hidup, memohon agar diberi kekuatan untuk berdzikir, bersyukur, dan beribadah sangatlah relevan.

Apalagi, doa ini bisa dibaca dalam waktu yang sangat singkat, tanpa membutuhkan kondisi khusus. Sehabis sholat, cukup angkat tangan dan niatkan untuk membaca doa dengan penuh harap dan keyakinan.

Menurut Gus Baha, orang yang rutin membaca doa ini akan mendapatkan keistiqamahan dalam beragama. Sebab, ia memohon bantuan kepada Allah dalam tiga hal pokok yang menjadi pondasi ketaatan.

Dengan demikian, jangan sampai doa ini dilupakan. Ia merupakan peninggalan cinta dari Nabi kepada umatnya, dan telah direkomendasikan oleh ulama besar seperti Gus Baha agar terus diamalkan.

Penutup dari Gus Baha sangat jelas: jangan pernah tinggalkan doa ini setelah sholat. Karena siapa yang menjaganya, maka Allah akan menjaganya pula dalam segala hal.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya