Jusuf Kalla Apresiasi NU dan Muhammadiyah yang Raih Zayed Award 2024

Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla mengucapkan selamat kepada NU dan Muhammadiyah yang meraih Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF 2024) atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Kemanusiaan 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Feb 2024, 07:48 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2024, 07:48 WIB
Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla bersama Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla bersama Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Founder's Memorial Garden, Abu Dhabi untuk menghadiri Zayed Award. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla mengucapkan selamat kepada NU dan Muhammadiyah yang meraih Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF 2024) atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Kemanusiaan 2024.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri pemberian penghargaan Zayed di Founder's Memorial Garden, Senin (5/2/2024) Abu Dhabi, United Arab Emirates.

Turut hadir pula Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Adapun penghargaan tersbeut langsung diserahkan oleh Putra Mahkota Presiden UAE, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.

"Kedua ormas Islam terbesar di Indonesia ini, memang sejak berdirinya sangat aktif dalam bidang perdamaian, pendidikan, kebudayaan, kesehatan bahkan berhasil menjaga toleransi serta mengembangkan moderasi di Indonesia. Karena itu sangat layak menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity," kata pria yang akrab disapa JK dalam keterangannya, Selasa (6/2/2024).

JK yang hadir sebagai undangan khusus dan mantan juri Zayed Award itu mengatakan, aktifitas NU serta Muhammadiyah tersebut sangat sejalan dengan visi misi yang tertuang dalam dokumen Persaudaraan untuk Manusia (Human Fraternity) yang ditandatangani di Abu Dhabi pada tanggal 4 Februari 2019 oleh Grand Syekh Al Azhar Ahmad Al Tayyeb dan Pemimpin tertinggi Katolik Paus Franciskus.

"Keberhasilan ini, tidak saja membanggakan bagi warga NU dan Muhammadiyah, tapi juga seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah pengakuan dunia kepada Indonesia bahwa Islam yang berkembang di wilayah Nusantara sebagai agama penuh cinta kasih, menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan, perdamaian serta toleransi," ungkap JK.

Sebelumnya, residen ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat kepada Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF 2024) atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Kemanusiaan 2024.

Ketua DPP Bidang Luar Negeri PDIP Ahmad Basarah mengatakan, Megawati sebagai salah satu juri Zayed Award 2024, sejatinya ingin menghadiri secara langsung pengumuman pemenang Zayed Award 2024 tanggal 5 Februari 2024 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Meskipun tak bisa hadir secara langsung, Megawati, kata Basarah, menyambut gembira pelaksanaan penganugerahan Zayed Award tersebut kepada para pemenangnya.

"Ibu Megawati sejak awal menjadi juri ZAHF sudah mempromosikan dan menjelaskan peran dan sumbangsih Muhammadiyah dan NU dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dan menanamkan nilai-nilai persamaan hak antarwarga negara, persaudaraan kemanusiaan dan kebangsaan serta toleransi kehidupan antarumat beragama di Indonesia dan juga di forum-forum dunia," kata Basarah.

"Ibu Megawati menyampaikan ucapan selamat kepada keluarga besar NU dan Muhammadiyah. Semoga kedua lembaga terus ikut berperan dalam menjaga persaudaraan, kemanusiaan dan perdamaian. NU dan Muhammadiyah selalu menjaga solidaritas, mendukung keberagaman serta memiliki peran aktif di dunia pendidikan," sambungnya.

 

 

 

Konsisten

Basarah mengatakan dirinya bersama Zuhairi Misrawi menyaksikan secara langsung dalam beberapa kali rapat virtual bahkan saat rapat fisik Dewan Juri di Roma, Italia, Desember 2023 lalu, Megawati konsisten memperjuangkan agar kedua lembaga tersebut mendapat Zayed Award.

"Proses menuju pemenang, baik lembaga mau individu melewati sejumlah tahapan dari ratusan calon nominasi hingga mengerucut melalui sejumlah rapat dan diskusi baik secara virtual maupun fisik antarjuri. Ibu Megawati konsisten menyampaikan argumentasi mengapa kedua lembaga keagamaan di Indonesia itu layak sebagai pemenang," papar Basarah.

"Ibu Megawati mengikuti seluruh proses penjurian dan akan ikut memantau seremoni pengumuman pemenang Zayed Award dan akan hadir memberikan sambutan secara virtual melalui zoom pada 5 Februari 2024," lanjut Basarah.

Saat berkunjung ke Roma, Italia, untuk menghadiri rapat dewan juri, kata dia yang mengutip pernyataan Megawati, menyebutkan mendapat kehormatan luar bisa dipilih menjadi juri.

Dijelaskannya, ini bukan hanya sebagai orang Indonesia, melainkan juga membawa Indonesia yang selalu menginginkan perdamaian dunia, salah satunya konsisten selalu membela Palestina.

 

Peran Megawati

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, saat mendampingi di Roma, mengutip pernyataan Sekjen Zayed Award, Mohamed Abdelsalam, bahwa Imam Besar Al Azhar, Ahmad Thayyeb, mengakui peran dan jasa Megawati sehingga meminta Megawati menjadi juri.

"Imam Besar Al Azhar memandang Ibu Megawati Soekarnoputeri sebagai sosok yang berjasa besar dalam memperjuangkan kaum perempuan, memimpin negara besar dengan mayoritas penduduknya Muslim. Sebab itu, Imam Besar Al Azhar menunjuk Ibu Megawati Soekarnoputeri untuk mewakili kalangan Muslim dalam Zayed Award for Human Fraternity," ujar Zuhairi yang akrab disapa Gus Mis.

Untuk diketahui, selain NU dan Muhammadiyah, ZAHF juga memberikan penghargaan kepada ahli bedah jantung dari Mesir yang terkenal di seluruh dunia, Sir Magdi Yacoub. Kemudian juga untuk pemimpin rakyat kecil dari Chili, Suster Nelly Leon Correa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya