TNI Gagalkan Aksi Teror di Maybrat Papua, Kelompok Separatis Lari Kocar-Kacir

TNI menggagalkan aksi teror yang dilakukan kelompok separatis terhadap pekerja proyek pembangunan puskesmas di Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 25 Feb 2024, 03:25 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2024, 03:25 WIB
Satgas Ops Damai Cartenz
Satgas Ops Damai Cartenz bersama TNI-Polri lainnya terus berjuang memulangkan warga ke Distrik Kiwirok, Papua (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Prajurit TNI dari Satgas Yonif 133/YS menggagalkan aksi teror dari kelompok separatis terhadap pekerja proyek pembangunan puskesmas di Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

Dansatgas Yonif 133/YS Letkol Inf Andhika Ganessakti menjelaskan, bahwa aksi teror kelompok separatis ini telah terjadi selama tiga hari berturut-turut, hingga puncaknya beradu kontak tembak dengan Tim Patroli Pos Ayata Satgas Yonif 133/YS.

"Niat jahat tersebut berhasil digagalkan oleh Satgas Yonif 133/YS yang melaksanakan patroli perimeter sehingga membuat tiga orang dari kelompok separatis lari kocar-kacir ke dalam hutan," ucapnya, Sabtu (24/2/2024).

Andhika menceritakan kronologi kejadian itu bermula saat pekerja proyek pembangunan puskesmas, inisial A (43) dan FU (35) melihat beberapa orang yang tidak dikenal dengan gerak-gerik mencurigakan berada persis di sekitar area proyek pembangunan.

Pekerja proyek itu merasa takut untuk melanjutkan kegiatan pembangunan puskesmas. Akhirnya, pekerja proyek tersebut mendatangi Pos TNI Ayata dan melaporkan kondisi itu.

"Menindaklanjuti laporan para pekerja itu, Tim Patroli Perimeter Pos Ayata Satgas Yonif 133/YS langsung melaksanakan patroli di sekitar belakang proyek pembangunan puskesmas," katanya, seperti dikutip dari Antara.

 

Kelompok Separatis di Maybart Masih Aktif

Pada patroli itu, anggota tim melihat pergerakan tiga orang dari kelompok separatis dengan membawa dua pucuk senjata laras panjang jenis rakitan dan dua bilah parang sedang bergerak dan memantau aktivitas pekerja di sekitar proyek pembangunan puskesmas.

"Namun, gerakan mereka digagalkan tim patroli saat itu," ujarnya.

Andhika menuturkan, kejadian itu menunjukkan bahwa kelompok separatis di Maybrat masih aktif untuk mengganggu keamanan masyarakat dan pembangunan infrastruktur.

"Saya mengimbau agar masyarakat dan pekerja proyek pembangunan puskesmas lebih berhati-hati dan jangan ragu untuk melaporkan setiap hal mencurigakan kepada kami," kata Dansatgas Yonif 133/YS Letkol Inf. Andhika.

Dalam aksi itu, lanjut dia, tidak ada korban jiwa, baik dari pihak satgas ataupun dari pihak masyarakat dan pekerja proyek pembangunan puskesmas di Kampung Ayata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya