Liputan6.com, Jakarta - Polri mempersilahkan masyarakat menitipkan kendaraan bermotor, rumah dan barang berharga ke polisi saat ditinggal mudik lebaran.Â
"Terkait dengan penitipan kendaraan, silakan dari mulai tingkat Polsek, Polres, Polda sesuai dengan kapasitasnya tentu akan diatur secara manajemen keamanan barang berharga, baik itu rumah kosong, kendaraan, atau yang lain-lain yang bersifat berharga," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di gedung Humas Mabes Polri, Senin, (1/4/2024).
Polri bakal mendirikan 5.784 pos pengamanan hingga pelayanan saat musim mudik lebaran. Pos tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh pemudik untuk sekedar beristirahat dan menikmati layanan kesehatan yang disediakan.
Advertisement
"Di sana juga ada posko kesehatan. Sehingga ketika kurang fit atau ada sesuatu yang memang untuk mengecek kesehatan di pos-pos pam ini menyediakan layanan kesehatan yang tentu berkoordinasi juga dengan dinas-dinas kesehatan daerah," imbuh Trunoyudo.
"Sehingga seluruh masyarakat mudik dengan ceria dan juga penuh makna, sehingga masyarakat bisa nyaman melanjutkan perjalanan sampai dengan tujuan selamat, dan kemudian kembalinya juga dengan nyaman maupun selamat," lanjut dia.
Sebagaimana diketahui, Korlantas Polri akan menggelar Operasi Ketupat 2024 guna menjaga kelancaran arus mudik dan balik pada masa mudik Idul Fitri 1445 H. Operasi akan dilaksanakan selama 13 hari yaitu mulai 4 April sampai dengan 16 April 2024.
Diperkirakan sebanyak 76.192 personel dan beberapa instansi terkait yang bakal terlibat diterjunkan. Di antaranya polri sebanyak 76.192 personel dan instansi terkait sebanyak 68.969 personel.
Jelang Mudik Lebaran, Kapolda Jabar Minta Pengusaha Bus Tak Bandel Pakai Jasa Sopir Tembak
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus memperingatkan para pengusaha angkutan agar tidak memakai jasa sopir tembak saat masa mudik dan arus balik Lebaran 2024 ini. Apalagi, jasa sopir tembak yang tak kompeten.
Menurutnya, hal demikian jadi salah satu upaya untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Jangan sampai menggunakan sopir tembak yang tak berkapasitas yang memberikan implikasi terjadinya kecelakaan," katanya usai rapat koordinasi Operasi Ketupat Lodaya 2024 bersama Menteri Perhubungan di Stasiun Bandung, Minggu (31/3/2024).
Para pengusaha angkutan seperti bus wisata, diminta untuk benar-benar memastikan kemampuan para sopir, juga kelayakan kendaraan.
"Harus benar-benar memperhatikan dan meyakinkan bahwa kondisi kendaraan dalam keandaan baik dan layak sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, selain kendaraan yang layak juga faktor kualitas pengumudi atau sopir, mengecek kemampuannya," tegas Akhmad.
Polda Jawa Barat diaku berkomitmen berupaya menekan tingkat kecelakan pada masa mudik dan arus balik Lebaran 2024. Akhmad mengaku optimis sebab ada tren penurunan kecelakaan sejak 2022.
"Tahun kemarin jumlah kecalakan, baik korban meninggal dunia, luka berat, luka ringan, terjadi penurunan dibandingkan 2022. Harapan kita 2024 bisa lebih rendah dibanding 2023," klaimnya.
"Salah satu hal yang jadi atensi adalah mengantisipasi jumlah kendaraan yang akan melewati wilayah hukum Polda Jabar, baik melelaui jalur tol seperti Cisumdawu, Jagorawi, Cipali, maupun non-tol seperti jalur arteri wilayah utara serta selatan," imbuh Akhmad.
Â
Advertisement
Jumlah Armada Kota Bandung
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menyebutkan, ada sebanyak 561 armada bus yang akan melayani angkutan lebaran di 16 trayek di Kota Bandung.
Rinciannya, 248 Angkutan Kendaraan Antar Provinsi (AKAP) melayani 8 trayek, serta 313 Angkutan Kendaraan Dalam Provinsi (AKDP) akan melayani 8 trayek. Jumlah itu diklaim bisa mencukupi kebutuhan pemudik di Kota Bandung.
"Hampir dipastikan tidak akan kekurangan armada," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara, beberapa waktu lalu.
Asep juga menyampaikan, sebanyak 500 personel Dishub akan dikerahkan di 10 pos penjagaan serta 38 potensi titik kemacetan. Dipredikasi, akan terjadi lonjakan angka pemudik berkisar di angka 2-3 persen dibanding tahun lalu.
Menurutnya, ada empat faktor yang dapat menimbulkan kecelakaan menonjol angkutan lebaran. "Antara lain aspek kendaraan, pengemudi, jalan, serta cuaca,".
Ramp Chek di Terminal
Dishub Kota Bandung juga menggelar inspeksi keselamatan atau ramp check di Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum pada 3-18 April 2024. Pengawasan akan diperketat di Pool Bus Kota Bandung sejak 27 Maret hingga 2 April 2024.
"Kendaraan angkutan Lebaran harus memenuhi aspek laik jalan dan laik operasional. Laik jalan artinya kendaraan tersebut layak untuk membawa penumpang. Laik operasi artinya surat-surat dan aspek administrasi kendaraan tersebut juga layak untuk membawa penumpang," ujarnya.
Pada tahap awal inspeksi keselamatan, Asep memastikan sejauh ini kendaraan angkutan Lebaran di Kota Bandung masih memenuhi dua aspek kelaikan tersebut. Ia memastikan proses ini akan terus berjalan guna memberi rasa aman dan nyaman bagi pemudik.
"Jangan sampai terjadi kecelakaan menonjol. Sekecil apapun ada faktor ketidaklaikan jalan maupun operasional, itu tidak akan kami loloskan," jelasnya.
Â
Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka
Advertisement