PBNU Sambut Gembira Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons gembira soal kabar rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

oleh Dian Agustini diperbarui 18 Apr 2024, 14:47 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 14:47 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Liputan6.com/Dian Agustini)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons gembira soal kabar rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Paus Fransiskus dijadwalkan akan melawat ke Indonesia pada 3 September 2024. 

“PBNU menyambut gembira dan bangga kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia,” Jelas Gus Yahya dalam acara jumpa pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Kamis (18/04/2024). 

Tak lupa, Gus Yahya juga mengucapkan selamat kepada seluruh umat Katolik di Indonesia atas kedatangan Paus Fransiskus tersebut. 

“Selamat kepada seluruh umat Katolik di Indonesia atas kedatangan Paus Fransiskus,” tambahnya. 

Sebelumnya, rencana kedatangan Paus Fransiskus ini sudah muncul sejak tahun 2018 seiring dengan munculnya kerjasama antara NU dan Vatikan. Namun tertunda seiring dengan munculnya pandemi COVID-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru mengundang pemimpin tertinggi umat Katolik itu ke Indonesia secara resmi pada Juni 2022. 

"Jadi inisiatif dari agama-agama baik yang melibatkan orang muslim, kalangan Kristen dan Yahudi dan sudah berlangsung sejak 2018 sampai sekarang. Di samping itu juga jaringan pimpinan Vatikan juga ikut aktif terlibat dalam inisiatif yang dilakukan oleh NU dimulai dengan konferensi R20 di tengah-tengah G20 pada tahun 2022 yang lalu yang kemudian atas kesepakatan bersama dari semua partisipan kita jadikan suatu gerakan perubahan," lanjutnya.

Gus Yahya juga mengatakan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia bisa mempererat hubungan NU dengan Vatikan. Ia mengungkapkan hubungan NU dan Vatikan bukan hanya sekadar harmoni antar umat beragama di Indonesia, tetapi juga secara global.

"Saya kira kehadiran Paus ke Indonesia juga menjadi pererat hubungan dengan antara NU dengan Vatikan, bukan hanya demi harmoni kehidupan antar umat beragama di Indonesia saja tapi juga dalam kehidupan dan upaya-upaya bersama untuk kemanusiaan secara global,” tutupnya. 

 

 

Menag Yaqut: Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melaksanakan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melaksanakan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024). (Winda Nelfira).

Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3 September 2024. Menurut dia, pemerintah sudah mendapatkan surat pemberitahuan dari otoritas Vatikan terkait rencana kedatangan Paus Fransiskus.

"Berdasarkan surat dari Vatikan yang diterima pemerintah Indonesia, Paus Fransiskus akan hadir pada 3 September 2024. Ini tentu menjadi suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia," kata Yaqut dikutip dari siaran persnya, Minggu (31/3/2024).

Dia menuturkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengundang pemimpin tertinggi umat Katolik itu ke Indonesia sejak Juni 2022. Yaqut menyebut kehadiran Paus Fransiskus akan menjadi kado istimewa bagi umat Katolik di Indonesia.

"Pada Juni 2022, saya mengantar surat undangan dari Presiden Jokowi kepada Paus Fransiskus," ungkapnya.

"Alhamdulillah, setelah hampir dua tahun menunggu, Paus Fransiskus akhirnya dapat hadir di Indonesia. Ini saya kira menjadi kado istimewa juga bagi umat Katolik khususnya," sambung Yaqut.

Keragaman dan Persaudaraan Antarumat

Dia berharap Paus Fransiskus bisa menyaksikan secara langsung keragaman dan persaudaraan antarumat beragama yang tumbuh di tengah masyarakat Indonesia.

"Indonesia mampu menjaga toleransi dan perdamaian antarpemeluk agama, termasuk ratusan umat agama lokal. Kita berharap Paus Fransiskus dapat melihat keberagaman ini di Indonesia," tutur Yaqut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya