Tim ESDM Siaga Bencana Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Gunung Ruang

Liputan6.com, Jakarta Bantuan logistik terus disalurkan untuk pengungsi korban erupsi Gunung Ruang oleh Tim ESDM Siaga Bencana Gunung Api Ruang. Bantuan itu adalah hasil kolaborasi berbagai stakeholder perusahaan pertambangan yang beroperasi di sekitar Sulawesi Utara.

Adapun perusahaan pertambangan yang menyalurkan bantuan adalah PT Archi Indonesia, PT Meares Soputan Mining, PT Tambang Tondano Nusajaya, PT Geopersada Mulia Abadi (GMA), PT Donny Lingkam MINUT, CV. Sembako Nusantara, PT Pandu Karya Aksara, dan PT J Resources Bolaang Mongondow.

Koordinator Tim ESDM Siaga Benacana, Sunindyo Suryo mengungkapkan bahwa bantuan logistik kemanusiaan secara berkala diantar langsung oleh inspektur tambang Provinsi Sulawesi Utara dari Posko ESDM Siaga Bencana ke Dermaga Pangkalan Utama TNI AL - Bitung, Sulawesi Utara.

"Hari ini telah disalurkan bantuan secara simbolis dari Tim ESDM Siaga Bencana yang diwakili Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Sulawesi Utara, Haderia Y. Dawing kepada Koordinator logistik Letnan Kolonel Laut Nursubagiyo yang selanjutnya diangkut menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) KAKAP-811 dari Dermaga Pangkalan Utama TNI AL - Kota Bitung dan akan diantar ke Dermaga Pulau Tagulandang, Sulawesi Utara," ungkapnya.

Sunindyo mengimbau kepada seluruh stakeholder Perusahaan Pertambangan di seluruh Sulawesi untuk berpartisipasi aktif atas nama Tim ESDM Siaga Bencana guna memberikan bantuan kemanusiaan. Ia menyebut, hal tersebut ebagai bentuk empati dan kepedulian guna  meringankan beban masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Ruang.

"Bantuan yang diberikan dapat berupa bantuan logistik, bantuan kesehatan (tenaga medis dan obat-obatan), bantuan tersebut dapat disampaikan ke Posko ESDM Siaga Bencana yang dipusatkan di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Daerah (ESDMD) Provinsi Sulawesi Utara Jl. Babe Palar Wanea, Kecamatan Wanea," ucapnya.

"Sedangkan bantuan dalam bentuk donasi dapat disampaikan ke lembaga-lembaga kemanusiaan yang resmi dan kredibel," imbuh Sunindyo.

(*)