Menpan RB Ungkap Gibran Bakal Lanjutkan SuperApps INA Digital Jokowi

Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka, sudah berkunjung ke kantor Kemenpan RB beberapa waktu lalu, untuk berdiskusi terkait keberlanjutan program SuperApps INA Digital Jokowi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 30 Mei 2024, 16:56 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2024, 16:55 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendatangi acara makan siang dengan sejumlah organ relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas menyebut, Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan program Government Technology (GovTech) Indonesia INA Digital.

Bahkan, kata Anas, Gibran sudah berkunjung ke kantornya beberapa waktu lalu, untuk berdiskusi terkait keberlanjutan program tersebut.

"Nah kapan hari mas Gibran ke kantor. Kami diminta menjelaskan terkait digital ID dan SPBE," kata Azwar Anas dilansir dari Antara, Kamis (30/5/2024).

Azwar menyampaikan, tugas-tugas Wapres adalah melakukan koordinasi reformasi birokrasi, sehingga Gibran selaku Wapres Terpilih memiliki kepentingan untuk mendapatkan informasi mengenai hal tersebut.

"Karena tugas-tugas Wapres nanti adalah mengoordinasi, reformasi birokrasi ada di bawah Wapres. Dan dalam rapat kabinet sebelumnya terkait dengan SPBE ini Pak Presiden Terpilih (Prabowo Subianto) juga diminta oleh Bapak Presiden hadir, sehingga ini keberlanjutannya ketersambungannya menurut kami optimis bisa jalan," ucap Azwar.

Pada Senin 27 Mei 2024, Presiden Jokowi meluncurkan government technology (GovTech) Indonesia Digital atau INA Digital, yang merupakan tim digital pemerintah yang akan mengintegrasikan layanan digital nasional. Azwar Anas menyampaikan Presiden Jokowi berharap tidak ada lagi aplikasi baru seiring dengan penerapan GovTech.

"Harapan Bapak Presiden tidak boleh lagi ada aplikasi baru, kecuali menginteroperabilitaskan aplikasi. Jadi pemda, kementerian/lembaga, diminta Bapak Presiden untuk menginteroperabilitaskan aplikasi yang ada, sehingga di September nanti secara bertahap layanan GovTech ini akan berjalan melalui berbagai cara yang lebih mudah, simple dan transparan," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Luncurkan INA Digital: Jalan Tol Digitalisasi Pelayanan Publik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Government Technology (GovTech) Indonesia yang diberi nama INA Digital dalam rangkaian acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5/2024). 

GovTech merupakan lembaga yang akan bertugas menggerakkan keterpaduan layanan digital pemerintah yang selama ini tersebar di ribuan platform/aplikasi.

Jokowi mengatakan, pentingnya integrasi berbagai aplikasi dan layanan digital pemerintah ke dalam portal pelayanan publik dan portal administrasi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Ia juga menyinggung ada 27.000 aplikasi yang ada di lingkup pemerintah, dari pusat sampai daerah, yang perlu diintegrasikan.

"Untuk meningkatkan daya saing Indonesia, kita harus memperkuat Digital Public Infrastructure, semacam jalan tol untuk digitalisasi pelayanan publik. Kita juga harus memperkuat transformasi GovTech yang kita namakan INA Digital," ujar Jokowi.

RI 1 menyampaikan, lahirnya INA Digital merupakan langkah awal percepatan transformasi layanan digital pemerintahan Indonesia.

"Setiap kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus bersama-sama melakukan integrasi dan interoperabilitas aplikasi dan data. Tidak boleh lagi merasa data yang dipunya miliknya sendiri. Tidak akan maju kalau masih seperti itu. Tinggalkan praktik dan mindset lama," ujar Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya