Anies Singgung Kampung Bayam di Hadapan DPW PKB DKI Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung soal polemik antara warga Kampung Bayam dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta terkait hunian Kampung Susun Bayam (KSB).

oleh Winda Nelfira diperbarui 13 Jun 2024, 19:15 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2024, 19:15 WIB
Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung soal polemik antara warga Kampung Bayam dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta terkait hunian Kampung Susun Bayam (KSB).

Hal tersebut disampaikan Anies setelah menerima usulan DPW PKB DKI Jakarta sebagai bakal calon gubernur di Pilgub Jakarta 2024. Anies bilang, masalah Jakarta harus diselesaikan dari bawah guna menuju kota global.

Anies mengatakan, isu pendidikan, lapangan kerja, hingga kesejahteraan warga Jakarta harus menjadi fokus utama yang perlu diselesaikan.

"Kita ingin agar kota ini memberikan kesetaraan kesempatan. Jangan hanya mereka yang sudah dapatkan kesejahteraan, tapi yang datang ke sini untuk sejahtera harus dapat kesempatan," kata Anies Baswedan di DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024).

Menurut Anies, hal tersebut pernah dia kerjakan saat menjabat gubernur Jakarta periode 2017-2022 silam. Kerja-kerja itu, kata Anies, mesti diteruskan.

"Dan tidak kalah penting panggilan tugas Jakarta seringkali kita rasakan ketika ada kewenangan-kewenangan, ketika ada ketidakadilan," ujar dia.

Anies menyoroti sengketa yang kini dihadapi oleh warga Kampung Bayam. Padahal, kata dia, kunci hunian tinggal diserahkan ke warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara.

"Bayangkan, warga Kampung Bayam, mereka hanya butuh diberikan kunci untuk masuk. Pilihannya sederhana, terlunta, terkatung-katung di luar atau berikan kunci untuk masuk," terangnya.

Dia menyatakan atas dasar itulah komitmennya tumbuh untuk dapat kembali memperjuangkan hak atas hunian KSB bagi warga Kampung Bayam.

"Mari kita perjuangkan agar mereka masuk dan mendapatkan tempat di situ. Ini adalah salah satu contoh bagaimana negara menjalankan peran sejalan dengan konstitusi sekaligus rasa welas asih," kata Anies.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anies Lihat Banyak Warga Jakarta Alami Masalah Serupa dengan Kampung Bayam

Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di DPW PKB DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Anies menyatakan negara mestinya memandang warga negaranya sebagai anak sendiri dengan penuh cinta kasih. Sebab, ujar Anies, rela melakukan apa saja demi yang dicintai itu.

"Tapi kalau negara memandang yang miskin tidak sebagai anaknya, tidak jadi bagian dari dirinya, maka yang terjadi kesewenangan," ujar Anies Baswedan.

"Kalau saja warga Kampung Bayam sedang berusaha dapat rumah kedua ketiga, bolehlah transaksional kepada mereka. Tapi kalau pilihannya adalah kehujanan dan kepanasan dan bisa masuk dalam maka negara harus masukkan mereka ke dalam dan beri perlindungan," sambung dia.

Lebih lanjut, Anies meyakini kejadian serupa tak hanya terjadi terhadap warga Kampung Bayam. Anies mengaku banyak melihat kondisi serupa di wilayah Jakarta lainnya.

"Ini bukan hanya Kampung Bayam, banyak. Saya temukan banyak teman-teman, terutama kawasan padat penduduk, selama beberapa tahun kita ada program untuk mereka, dan berhenti," ujar Anies.

Baca juga: Komnas HAM Mediasi Konflik Jakpro dan Warga Kampung Bayam, Hasilkan Perdamaian

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya