Trauma Dibentak Penyidik, Staf Hasto Tak Penuhi Panggilan KPK

Staf Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Kusnadi, tak memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hari ini, Kamis (13/6/2024).

oleh Tim News diperbarui 13 Jun 2024, 22:05 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2024, 22:05 WIB
Staf Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Kusnadi resmi membuat laporan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Staf Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Kusnadi resmi membuat laporan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Staf Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Kusnadi, tak memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hari ini, Kamis (13/6/2024).

Menurut kuasa hukumnya, Petrus Selestinus, alasan Kusnadi tak memenuhi panggilan Lembaga antirasuah itu lantaran masih trauma dengan penyidik KPK Rossa Purbo Bekti yang membentaknya saat menemani Hasto diperika pada 10 Juni 2024.

"Betul, betul (tidak bisa hadir karena masih trauma dibentak penyidik)," kata Petrus saat dikonfirmasi, Kamis (13/6/2024).

Selain itu hari ini pula Kusnadi mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan penyidik KPK. Karenanya meminta penyidik KPK melakukan penjadwalan ulang.

Sementara, Kusnadi mengaku dirugikan atas tindakan penyidik KPK yang menyita sejumlah dokumen dan ponsel dirinya saat mendampingi Hasto.

"Pertama saya itu lapor ke sini karena merasa dirugikan saja. Karena yang pertama saya dirugikan sama Pak Rossa bilangnya saya dipanggil bapak, ternyata tidak," kata Kusnadi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2024).

Selain itu, Kusnadi menyebut tindakan penyitaan yang dilakukan penyidik KPK sebagai intimidasi. Karena penyidik KPK menyita barang miliknya tanpa sepengetahuan Hasto.

"Kedua, barang sitaan yang dibawa sama Pak Rossa ternyata Pak Hasto sama sekali tidak mengetahui, itu yang bikin saya melaporkan ke sini," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


KPK Periksa Asisten Hasto Kristiyanto terkait Kasus Harun Masiku

 Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa asisten Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi. Dia dijadwalkan diperiksa oleh penyidik hari ini, Kamis (13/6/2024).

"Hari ini (13/6) dijadwalkan pemeriksaan saksi dugaan TPK suap pergantian antar waktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2019-2024," kata Tim Jubir KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya.

Budi menyebut Kusnadi diperiksa penyidik di gedung Merah Putih KPK sebagai saksi terkait kasus Harun Masiku.

Sebelumnya, penyidik memeriksa Hasto terkait dengan kasus Harun Masiku. Setelah menjalani 4 jam pemeriksaan di Gedung KPK, Hasto mengaku bahwa interaksinya dengan penyidik hanya berjalan selama satu setengah jam. Selebihnya dia ditinggal dalam ruangan penyidikan dalam kondisi kedinginan.

 


Sempat Cekcok

"Saya di dalam ruangan yang sangat dingin hampir sekitar 4 jam dan bersama penyidik face to face itu paling lama satu setengah jam, sisanya ditinggal kedinginan," kata Hasto di depan Gedung KPK, Senin (10/6/2024).

Kemudian, Hasto mengaku sempat terjadi cekcok di dalam ruang penyidikan lantaran tas dan ponsel Hasto yang dibawa oleh salah satu stafnya bernama Kusnadi disita oleh KPK.

"Pemeriksaan saya belum masuk materi pokok perkara karena di tengah-tengah itu kemudian staf saya yang namanya Kusnadi itu dipanggil katanya untuk bertemu dengan saya. Tetapi, kemudian tasnya dan handphone-nya atas nama saya itu disita," tutur Hasto.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya