Balita Tewas Dibanting Ibu Kandung di Jagakarsa, Begini Kronologinya

Polisi masih mendalami tewasnya balita di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Korban diduga dibanting ibu kandungnya sendiri inisial TY (35).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 08 Agu 2024, 17:13 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 13:13 WIB
ilustrasi garis polisi (Merdeka.com)
ilustrasi garis polisi (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami tewasnya balita di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Korban diduga dibanting ibu kandungnya sendiri inisial TY (35). 

Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel, AKBP Bintoro mengatakan, sejumlah pihak telah dimintai keterangan. Mereka adalah D, A dan AN yang saat itu sedang ada di rumah pada saat kejadian.

Dia menjelaskan, mereka bertiga saat itu sedang ngobrol di depan teras. Sedangkan, pelaku ada di dalam rumah sedang mengangkat anaknya.

Bintoro menyebut, ketiga orang saksi mengaku tak melihat secara detail kejadian.

"Pas terlihat itu sudah dibanting anak tersebut ke ubin. Yang bersangkutan jatuh," kata Bintoro saat dihubungi, Rabu (7/8/2024).

Bintoro mengatakan, ketiga saksi kemudian masuk ke dalam rumah. Dilihat, korban sudah dalam kondisi terluka.

"Kepalanya korban yang terbentur mengalami benjol," ucap dia.

Bintoro mengatakan, korban sempat dilarikan ke rumah sakit guna menjalani perawatan medis. Namun, nyawanya tak tertolong.

"Yang bersangkutan meninggal dunia di hari Senin, jadi satu hari dirawat di sana," ucap dia.

Bintoro mengatakan, pihak keluarga mengajukan keberatan untuk dilakukan autopsi. Sehingga, penyebab meninggalnya belum bisa dipastikan. Namun, yang pasti korban mengalami kekerasan fisik berupa penganiayaan dengan cara dibanting ke lantai.

"Jadi kena kepalanya sehingga kepalanya mengalami gegar otak jadi itu yang kami dapatkan informasi dari dokter. Hanya untuk penyebab kematiannya kami belum bisa memastikan karena dari pihak keluarga korban keberatan untuk dilaksanakan autopsi," tandas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ibu di Jagakarsa Jaksel Banting Anak Kandung hingga Tewas

Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Seorang balita tewas setelah dianiaya di sebuah rumah kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pelakunya tak lain ibu kandungnya sendiri inisial TY (35).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihaknya telah mengamankan terduga pelaku yang merupakan ibu kandung dari korban.

 Hal itu dilakukan usai merespons informasi dari masyarakat mengenai seorang wanita yang membanting anak perempuan. Laporan diterima oleh Polres Metro Jaksel pada Minggu, 4 Agustus 2024 kemarin.

"Itu langsung diamankan seorang wanita diduga ibu korban yang melakukan perbuatan membanting anak perempuan berusia 1,5 tahun," kata Ade Ary, Selasa (6/9/2024).

Ade Ary mengatakan, tindakan penganiayaan terjadi sekira pukul 18.40 WIB. Korban AK (1,5) dibanting oleh pelaku hingga jatuh dan kena mengenai lantai.

Ade Ary menyebut, korban sempat menjalani perawatan medis. Namun, nahas nyawanya tak tertolong.

"Korban dibawa ke rumah sakit dan esok hari hari Senin jam 17.00 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia," ujar dia.


Polisi Cek Kejiwaan Ibu Banting Anak hingga Tewas di Jaksel

Ilustrasi Garis Polisi (AFP)
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Seorang ibu berinisial TY (35), tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Polisi pun mengecek kondisi kejiwaan ibu tersebut di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.

"Sekarang lagi bawa dia ke Kramat Jati (RS Polri) diperiksa psikologinya," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi dikutip Rabu (7/8/2024).

Sebab, ungkap Nurma, TY memang diakui keluarga memiliki riwayat gangguan jiwa atau psikologis. Kondisi itu langsung diungkap nenek TY yang telah dimintai keterangan oleh penyidik.

"Itulah yang masih didalami (soal gangguan jiwa), jadi gini rupanya kalau neneknya bilang ini ada riwayat psikologi," ucapnya.

Menurut Nurma, keterangan itu perlu didalami, lantaran TY yang saat dicoba dimintai keterangan oleh penyidik sulit untuk diajak berkomunikasi. Alhasil, untuk motif dari pelaku belum bisa diungkap.

"Kemarin semalam memeriksa ibunya, tapi gitu tak nyambung sewaktu diperiksa. Iya, tidak nyambung, jadi cuma diam saja, bengong saja begitu," ujarnya.

Selain soal kejiwaan, Nurma juga mengungkap latar belakang keluarga TY yang ternyata suaminya telah menjadi tersangka atas kasus penggelapan ditahan di Polres Metro Depok.

"Kalau itu sebetulnya suaminya juga lagi ditahan di Polres Depok. (Kasus) penggelapan," tuturnya

Sebelumnya, duduk perkara kejadian ini berawal dari TY yang merupakan ibu kandung dari AK sedang duduk-duduk di teras rumah, tiba-tiba membanting korban pada Minggu (4/8/2024).

 

INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Antisipasi dari Kejahatan Social Engineering?
INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Antisipasi dari Kejahatan Social Engineering? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya