Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta periode 2019-2024 Diana Dewi kembali maju dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) Kadin DKI Jakarta. Alasannya, lantaran saat menjabat Kadin DKI Jakarta pada masa 2019-2024, dirinya merasa kurang optimal dalam bekerja karena sempat terkendala pandemi Covid-19 selama 2,5 tahun.
"Fundamental yang harus dibangun di Kadin DKI Jakarta pada periode 2019-2024 belum mencapai sebuah goals atau tujuan yang saya canangkan akibat pandemi Covid-19," ungkap Diana melalui keterangannya, Minggu (11/8/2024).
Diana juga menambahkan bahwa hal-hal yang belum sempat dikerjakan olehnya di periode 2019 - 2024 akibat terkendala Covid-19, jika terpilih kelak maka semua yang belum sempat dikerjakan akan dituntaskan di periode kedua masa jabatannya.
Advertisement
Salah capaiannya yang telah terealisasi saat masa-masa Covid-19 adalah adanya kantor baru sebagai rumah yang nyaman bagi Kadin DKI Jakarta.
“Semangat untuk merenovasi sangat tinggi saat masa Covid-19. Semangat untuk memiliki kantor baru Kadin DKI sebagai rumah kita menjadi representatif dan kami dan seluruh anggota menjadi lebih merasakan manfaatnya. Hal ini berkat dukungan dari Kadin Pusat serta Kadin wilayah beserta anggotanya luar biasa,” katanya.
Dirinya menjelaskan banyak hambatan saat membangun kantor baru Kadin DKI Jakarta di tengah Covid-19 yang harus dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Namun dirinya bertekad harus bisa mewujudkan kantor baru bagi kenyaman para pengurus Kadin DKI.
"Saya paham bahwa kantor kadin harus mampu memberikan jawaban kepada seluruh stakeholder di Jakarta dan harus bisa memberikan pelayanan yg cepat bagi anggotanya. Kita bangun infrastruktur kantor bagian dari kenyamanan berorganisasi bagi semua anggota dan pengurus dan kita bangun ini sebagai rumah kita sebagai pengusaha,” ucapnya.
Momentum
Mengenai kembalinya maju sebagai Ketua Kadin DKI periode 2024-2029, lanjut Diana, maka untuk lima tahun kedepan dirinya dan jajaran pengurus lebih memiliki momentum yang lebih baik untuk memajukan Kadin DKI Jakarta.
"Kami akan lebih menciptakan peluang-peluang usaha, terlebih ketika Jakarta sudah tidak menjadi ibu kota lagi. Pengusaha tidak boleh cengeng, apalagi ketika roda perekonomian Jakarta sebagai ibu kota pindah ke IKN di Kalimantan timur. Walaupun Jakarta bukan lagi ibu kota tetapi kita akan menciptakan Jakarta sebagai kota global dalam berusaha," lanjut Diana Dewi.
Dia menjabarkan, transformasi Jakarta dari ibu kota menjadi kota global, merupakan perjalanan panjang penuh tantangan namun juga peluang, khususnya bagi anggota Kadin. Dengan perencanaan matang, kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat termasuk pengusaha, serta komitmen bersama untuk mengatasi berbagai hambatan, Jakarta memiliki potensi untuk menjadi kota global yang inklusif, berkelanjutan, dan menyejahterakan rakyat.
“Jakarta sebagai barometer sekaligus pilar dan motor perekonomian nasional harus dipertahankan, meski statusnya kini bukan lagi Ibukota Negara. Jakarta hingga saat ini masih menjadi wilayah yang paling familiar bagi investor baik dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya,” ujarnya.
Advertisement