KPK Tetapkan 2 Tersangka Korupsi Jasindo, Bikin Negara Rugi Rp38 Miliar

Kedua tersangka yakni Sahata Lumban Tobing selaku Direktur Operasi Ritel PT Jasindo dan Toras Sotarduga Panggabean selaku pemilik PT Mitra Bisnis Selaras.

oleh Tim News diperbarui 27 Agu 2024, 18:50 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 18:50 WIB
KPK Tetapkan 2 Tersangka Korupsi Jasindo, Bikin Negara Rugi Rp38 Miliar
KPK menetapkan dua orang tersangka kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo (Persero). Kedua tersangka yakni Direktur Operasi Ritel Jasindo, Sahata Lumban Tobing (SHT) dan pemilik PT Mitra Bisnis Selaras,, Toras Sotarduga Panggabean (TSP). (Foto: Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua orang tersangka kasus dugaan korupsi pada PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo (Persero). Kedua tersangka yakni Sahata Lumban Tobing (SHT) selaku Direktur Operasi Ritel Jasindo dan Toras Sotarduga Panggabean (TSP) selaku pemilik PT Mitra Bisnis Selaras.

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan kasus tersebut bermula dari salah produk PT Asuransi Jasindo yang dipasarkan oleh salah satu bank BUMN yang sedang melakukan penjajakan. Dari penjajakan itu, Bank BUMN mensyaratkan adanya pembayaran 'Fee Based Income' sebagai komisinya.

SHT dalam sebuah pertemuan dengan TSP yang merupakan teman satu sekolah menceritakan soal adanya pelemahan dalam sistem 'Fee Based Income'.

"Dari pembicaraan tersebut, tersangka SHT mengajak tersangka TSP bekerja sama untuk memberikan sejumlah dana untuk membayarkan atau menalangi terlebih dahulu kewajiban Fee Based Income dan akan dikembalikan melalui mekanisme pembayaran komisi agen termasuk dengan keuntungannya. Dari pembicaraan tersebut, tersangka TSP setuju untuk bekerja sama dengan tersangka SHT," ucap Alex saat saat konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Selasa (27/8/2024).

Menurut Alex, Sahata bersama Toras telah mengambil keuntungan dengan mengambil manfaat dari pembayaran komisi agen yang dibayarkan oleh PT Jasindo (Persero) kepada PT Mitra Bina Selaras.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Daftarkan 5 Perusahaan Sebagai Agen

Alex mengungkapkan, sekiranya ada lima perusahaan yang didaftarkan sebagai agen untuk PT Jasindo agar nantinya dapat mengalihkan biaya 'Fee Based Income' tersebut.

"Dalam perkara ini, diduga tersangka SHT bersama-sama dengan tersangka TSP telah mengambil manfaat dari pembayaran komisi agen yang dibayarkan oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) kepada PT Mitra Bina Selaras yang tidak melakukan kewajibannya sebagai agen sehingga mengurangi keuntungan PT Jasindo," jelas Alex.

Tersangka SHT menyampaikan akan diperluas juga keagenannya di kantor-kantor cabang lainnya. Terkait dengan pengembalian dana talangan yang telah diberikan oleh tersangka TSP, disepakati bahwa tersangka TSP akan mendapatkan bagian sebesar 10% dari total komisi agen yang akan dibayarkan melalui perusahaan agen asuransi yang didirikan dan sisanya sebesar 90% akan diberikan kepada kantor cabang yang nantinya akan dipergunakan yang salahsatunya untuk kepentingan tersangka SHT.

 


Rugikan Negara Rp38 Miliar

Atas perbuatannya para tersangka, negara mengalami kerugian sekitar Rp38 miliar karena diduga mengambil manfaat dari pembayaran komisi agen.

Untuk selanjutnya kedua tersangka dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan sejak 27 Agustus hingga 15 September 2024 dengan dua tempat terpisah.

Untuk Toras ditahan di Rutan kelas 1 Jakarta Timur Cabang KPK Kav 4. Sementara Sahata di tempatkan di Rutan kelas 1 Jakarta Timur Cabang KPK Kav C1.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Merdeka.com

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya