Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi Jadi Problem Investor

Jokowi mendorong, waktu pengurusan perizinan bisa dipersingkat, tujuannya agar potensi dari 24.000 megawatt dari energi panas bumi bisa terwujud.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Sep 2024, 10:24 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 10:22 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam gelaran Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition atau IIGCE di JCC Senayan, Rabu (18/9/2024) (Youtube sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam gelaran Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition atau IIGCE di JCC Senayan, Rabu (18/9/2024) (Youtube sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, masalah perizinan dalam memulai konstruksi energi panas bumi atau geothermal masih menjadi problem.

Hal itu disampaikan presiden saat hadir dalam gelaran Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition atau IIGCE di JCC Senayan, Rabu (18/9/2024).

“Seperti disampaikan Pak Menteri ESDM (Bahlil Lahadalia) untuk memulai konstruksi dari awal sampai perizinan bisa sampai 5-6 tahun, ini mestinya paling cepat harus dibenahi terlebih dahulu,” kata Jokowi di JCC Senayan, Rabu (18/9/2024).

Jokowi mendorong, waktu pengurusan perizinan bisa dipersingkat, tujuannya agar potensi dari 24.000 megawatt dari energi panas bumi bisa terwujud.

“Yang baru dikerjakan hanya 11% itu bisa segera dikerjakan oleh para investor, sehingga kita memiliki tambahan listrik hijau yang lebih banyak,” harap Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harus Menunggu 6 Tahun

Jokowi meyakini, para peserta yang menghadiri pameran di JCC sudah lebih paham soal teknis energi panas bumi. Maka dari itu, problem soal waktu pengurusan perizinan bisa diselesaikan dan tidak harus berlama-lama hingga enam tahun.

“Karena kalau nunggu, bayangkan nunggu untuk memulai konstruksi aja sampai 5-6 tahun, itu kalau orang tidak sabar, kalau investornya tidak sabar, tidak mungkin mau mengerjakan nunggu sampai 6 tahun,” wanti Jokowi.

“Saya ndak kuat saya, meskipun banyak yang menyampaikan saya sabar tapi nunggu 6 tahun Saya tidak kuat!,” imbuh Jokowi menandasi.


Potensi Besar Geothermal

Sebagai informasi, Indonesia memiliki potensi besar geothermal dan diperkirakan mencapai 40% dari potensi dunia.

Artinya, Indonesia memiliki banyak peluang untuk dikembangkan namun saat ini baru 11% yang baru termanfaatkan dari potensi yang ada.

Infografis 4 Tren Kecantikan 2024
Infografis 4 Tren Kecantikan 2024.  (Liputan.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya