Cara IDSurvey Dukung Inovasi dan Dekarbonisasi Industri Batu Bara RI

IDSurvey memanfaatkan kesempatan untuk memperluas jaringan industri, menjalin kolaborasi baru, serta memahami tren dan tantangan di sektor batu bara

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Sep 2024, 16:31 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2024, 16:31 WIB
PT Sucofindo sebagai bagian dari IDSurvey resmi meraih akreditasi sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) informasi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).  A
PT Sucofindo sebagai bagian dari IDSurvey resmi meraih akreditasi sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) informasi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Liputan6.com, Jakarta IDSurvey, melalui anak perusahaannya SUCOFINDO dan Surveyor Indonesia, ikut berpartisipasi dalam acara Coaltrans Asia 2024 yang berlangsung di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali, pada 8-10 September 2024.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Direktur Hubungan Kelembagaan IDSurvey, Direktur Layanan Sumber Daya Alam PT SUCOFINDO, dan Direktur Komersial PT Surveyor Indonesia.

Menurut Direktur Hubungan Kelembagaan PT BKI (Persero), Andry Tanudjaja, Coaltrans Asia 2024 adalah acara industri batu bara paling berpengaruh di dunia.

"Acara ini fokus pada inovasi, keberlanjutan, dan teknologi dalam industri pertambangan serta perdagangan batu bara. Ini juga menjadi ajang penting bagi para pelaku industri untuk berbagi pengetahuan dan menjalin kerjasama," ujar Andry, Kamis (19/9/20024).

Sebagai salah satu penyedia jasa survei terkemuka di Indonesia, IDSurvey memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas jaringan industri, menjalin kolaborasi baru, serta memahami tren dan tantangan di sektor batu bara.

IDSurvey juga menyediakan Executive Lounge selama acara, yang memungkinkan para peserta bertemu dengan tim IDSurvey untuk berkonsultasi dan merancang solusi bisnis yang tepat. Selain itu, IDSurvey memperkenalkan berbagai layanan inovatif guna mendukung kebutuhan industri batu bara yang terus berkembang.

Misi Indonesia Nol Emisi Karbon

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa Indonesia bertekad mencapai nol emisi karbon dengan mempercepat proses dekarbonisasi.

Luhut menjelaskan bahwa profil emisi Indonesia didominasi oleh sektor ketenagalistrikan (42%) dan transportasi (23%) berdasarkan data emisi karbon dioksida tahun 2021. Oleh karena itu, pemerintah telah merumuskan langkah-langkah strategis untuk melakukan dekarbonisasi sesuai dengan profil emisi tersebut.

"Langkah dekarbonisasi mencakup dekarbonisasi ketenagalistrikan, elektrifikasi transportasi, membersihkan industri dari emisi, melindungi dan meremajakan alam, serta menyerap karbon melalui teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS)," kata Luhut saat berbicara di Coaltrans Asia 2024 di Bali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Luhut Minta Pendekatan Berbeda

Rapat koordinasi terkait Persiapan Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Panitia Nasional. (Dok kemenko Marves)
Rapat koordinasi terkait Persiapan Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Panitia Nasional. (Dok kemenko Marves)

Luhut juga menekankan bahwa setiap negara memiliki pendekatan yang berbeda dalam mencapai dekarbonisasi, dan tidak semua solusi dari negara maju dapat diterapkan di Indonesia.

Ia berharap Coaltrans Asia 2024 dapat memberikan hasil positif bagi kebijakan Indonesia dalam mempercepat dekarbonisasi.

Acara Coaltrans Asia 2024 tidak hanya menjadi platform penting untuk mengembangkan kebijakan industri batu bara yang berkelanjutan, tetapi juga mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai target emisi nol karbon melalui inovasi dan teknologi terbaru di sektor energi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya