Cuaca Hari Ini Senin 23 September 2024: Siang Nanti Jabodetabek Berawan Tebal

Pagi hari di Jakarta saat awal pekan, Senin (23/9/2024) keseluruhan langitnya diprakirakan turun hujan ringan, kecuali Kepulauan Seribu berawan tebal. Seperti itulah prediksi cuaca hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 23 Sep 2024, 06:15 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2024, 06:15 WIB
Awan tebal menjelang hujan lebat disertai angin kencang atau cuaca ekstrem. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Awan tebal menjelang hujan lebat disertai angin kencang atau cuaca ekstrem. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari di Jakarta saat awal pekan, Senin (23/9/2024) keseluruhan langitnya diprakirakan turun hujan ringan, kecuali Kepulauan Seribu berawan tebal. Seperti itulah prediksi cuaca hari ini.

Cuaca Jakarta siang nanti diprakirakan seluruhnya oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal berawan tebal tanpa terkecuali.

Untuk malam hari nanti, BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id memprediksi sebagian langitnya berawan dan cerah berawan.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat diprakirakan pagi hingga siang berawan tebal, dan malam nanti berawan. Lalu di Depok, Jawa Barat pada pagi dan malam nanti diprediksi hujan ringan, namun siangnya berawan tebal.

Kemudian di Kota Bogor, Jawa Barat langit pagi ini diprakirakan berawan, siang berawan tebal, dan malam hari nanti diguyur hujan dengan intensitas ringan.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten cuaca pagi dan malam nanti hujan berintensitas ringan, tetapi siang harinya cerah berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Hujan Ringan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Hujan Ringan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Hujan Ringan  Berawan Tebal  Berawan
 Jakarta Timur   Hujan Ringan  Berawan Tebal  Berawan
 Jakarta Utara   Hujan Ringan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Bekasi   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan
 Depok   Hujan Ringan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Tangerang  Hujan Ringan  Cerah Berawan  Hujan Ringan

BMKG Sebut 7 Provinsi Alami Kekeringan Ekstrem, Berikut Daftar Daerahnya

Alami Kekeringan Parah, Begini Penampakan Danau Aleixo di Amazonas Brasil
Sejumlah ahli mengungkapkan, kekeringan di Brasil dimulai sejak 2023 lalu ketika adanya El Nino dan fenomena pemanasan suhu air normal di Samudra Pasifik. (MICHAEL DANTAS/AFP)

Sebelumnya, sebanyak 7 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami kekeringan ekstrem. Hal itu dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rabu 18 September 2024.

Kekeringan ekstrem terjadi lantaran tidak ada hujan lebih dari dua bulan di kawasan yang mengalami kekeringan.

Menurut BMKG, daerah yang mengalami kekeringan ekstrem antara lain berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur meliputi Kota Kupang (144 hari), Sumba Timur (141 hari), Sabu Raijua (128 hari), Kupang (116 hari), Lembata (97 hari), Timor Tengah Selatan (97 hari), Sikka (72 hari), Rote Ndao (70 hari), Sumba Barat Daya (69 hari), dan Ende (69 hari).

Kondisi yang sama juga melanda Provinsi Jawa Timur, yakni Jember (139 hari), Kota Probolinggo (139 hari), Pasuruan (138 hari), Situbondo (138 hari), Banyuwangi (137 hari), Blitar (137 hari), Mojokerto (137 hari), Tulungagung (137 hari), Bangkalan (135 hari), dan Malang (108 hari).

Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang juga terdampak yakni Bima (137 hari) dan Lombok Timur (94 hari).

Di Provinsi Sulawesi Selatan situasi yang sama melanda Barru (68 hari), Pangkep (68 hari), Takalar (68 hari), dan Makassar (68 hari).

Kondisi serupa juga dialami Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi Bantul (68 hari) dan Gunungkidul (67 hari).

Provinsi Jawa Barat meliputi Ciamis (66 hari), Cirebon (65 hari), Indramayu (65 hari), Karawang (65 hari), Majalengka (65 hari), Purwakarta (65 hari), Subang (65 hari), Sumedang (65 hari), dan Bekasi (65 hari).

Terakhir adalah Provinsi Banten, tepatnya di Pandeglang (66 hari).


Musim Kemarau

Kekeringan Sawah
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mencatat sekitar 201 hektar lahan sawah terancam mengalami puso atau gagal panen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Prakirawan BMKG Andika Hapsari menginformasikan bahwa saat ini 64 persen dari zona musim di Indonesia telah memasuki musim kemarau. Sisanya, sekitar 36 persen dari zona musim masih mengalami musim hujan.

Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian kecil Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepulauan Riau, serta sebagian besar Jambi, Bengkulu, Sumsel, Bangka Belitung, dan Lampung.

Lalu Jawa, Kalteng, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Bali, NTB, NTT, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Malut, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

"BMKG mengimbau masyarakat agar menggunakan air secara bijak untuk mengurangi dampak kekeringan yang sedang melanda," kata Andika.

Bagi daerah yang masih mengalami musim hujan, kata Andika, penting untuk memastikan sistem penampungan dan pengaliran air hujan berfungsi dengan baik guna mengurangi risiko banjir dan memaksimalkan pemanfaatan air.

Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan
Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya