Buya Yahya Bagikan Cara Bagaimana Menjadi Suami yang Baik

Buya Yahya menekankan pentingnya peran seorang suami yang baik dalam membimbing istrinya agar tetap menghormati dan menomorsatukan orang tuanya, meskipun dalam Islam, setelah menikah, posisi suami menjadi yang utama bagi seorang istri.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2024, 08:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Foto: staialbahjah.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi suami yang baik dalam Islam berarti menjalankan tanggung jawab dengan penuh kasih sayang, keadilan, dan kepedulian terhadap istri.

Seorang suami harus meneladani akhlak Rasulullah SAW yang memperlakukan istrinya dengan hormat, lemah lembut, dan penuh cinta.

Ia wajib memenuhi hak-hak istri, baik secara emosional, fisik, maupun finansial, serta membimbing keluarganya menuju jalan yang diridhai Allah. Selain itu, suami juga harus bersikap sabar, pemaaf, dan mendukung istri dalam kebaikan, menciptakan suasana rumah tangga yang penuh kedamaian dan kebahagiaan, serta bersama-sama berusaha mencapai ridha Allah SWT.

Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif, atau yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, memberikan pandangannya mengenai bagaimana menjadi suami yang baik dalam salah satu ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube @BelajarIslam101.

Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya menekankan pentingnya peran seorang suami yang baik dalam membimbing istrinya agar tetap menghormati dan menomorsatukan orang tuanya, meskipun dalam Islam, setelah menikah, posisi suami menjadi yang utama bagi seorang istri.

Menurut Buya Yahya, seorang suami tetap harus mengedepankan sikap yang bijak dan penuh kasih sayang dalam hubungan rumah tangga. "Seorang suami yang baik adalah suami yang selalu mengingatkan istrinya untuk tetap menomorsatukan orang tuanya," ujarnya.

Hal ini, menurutnya, adalah bentuk dari kebaikan yang besar dari seorang suami dalam menjaga hubungan keluarga.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam, setelah menikah, seorang istri memang diwajibkan untuk menomorsatukan suaminya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Begini Penjelasan Suami yang Baik

Ilustrasi pasangan muslim, suami istri
Ilustrasi pasangan muslim, suami istri. (Photo Copyright by Freepik)

Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, dan posisi tersebut harus dihormati. Namun, seorang suami yang baik akan selalu berusaha agar istrinya tetap menjaga hubungan baik dengan orang tuanya.

"Suami yang baik adalah yang tidak melupakan peran penting orang tua dalam kehidupan istrinya. Meskipun suami menjadi prioritas bagi istrinya, dia tetap harus mengajarkan pentingnya berbakti kepada orang tua," tegas Buya Yahya.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengingatkan bahwa meskipun suami memiliki kedudukan penting dalam kehidupan rumah tangga, ia tidak boleh lupa bahwa istrinya juga memiliki tanggung jawab kepada orang tuanya.

Oleh karena itu, seorang suami yang baik akan selalu berusaha agar istri tetap bisa menghormati dan mengutamakan orang tuanya.

"Saat seorang istri menomorsatukan suaminya, suami yang baik akan memastikan bahwa sang istri tetap memberikan perhatian yang layak kepada orang tuanya," tambahnya.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa hal ini adalah bagian dari kewajiban seorang suami dalam membimbing keluarganya.

Buya Yahya menekankan bahwa seorang suami yang baik tidak hanya fokus pada dirinya sendiri, tetapi juga peduli terhadap hubungan antara istrinya dan keluarganya.

Seorang suami yang bijak akan membantu istrinya untuk tetap menjalankan kewajiban terhadap orang tuanya, tanpa mengabaikan peran suami sebagai pemimpin keluarga.

 

Bukan Sekadar Romantis, Tapi Begini

Menikah, tapi Kok Terasa Asing? Ini Dia Culture Shock yang Sering Dialami Pasangan Baru! (pexels.com)
Ilustrasi pasangan suami istri. (pexels.com)

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga memberikan contoh bahwa seorang suami seharusnya menjadi sosok yang mengajarkan kebaikan kepada istrinya, termasuk dalam hal berbakti kepada orang tua.

"Meskipun suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, ia juga harus memiliki empati dan pengertian terhadap posisi istrinya sebagai anak dari orang tuanya," jelasnya.

Buya Yahya menambahkan, bahwa sikap ini bukan hanya akan membuat hubungan rumah tangga menjadi lebih harmonis, tetapi juga akan memperkuat ikatan keluarga. Dengan menjaga hubungan yang baik dengan orang tua, suami dan istri akan lebih mudah mendapatkan berkah dalam hidupnya.

Selain itu, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa peran suami yang baik adalah menjadi contoh yang baik bagi keluarganya, termasuk dalam hal menghormati orang tua. Seorang suami yang baik tidak hanya mengajarkan, tetapi juga memberikan contoh bagaimana seharusnya berbakti kepada orang tua.

Suami yang baik, menurut Buya Yahya, adalah yang tidak hanya menuntut istrinya untuk setia dan patuh kepadanya, tetapi juga mendukung istrinya untuk tetap berbakti kepada orang tuanya. "Ini adalah salah satu bentuk dari cinta yang sejati dalam rumah tangga," katanya.

Buya Yahya juga menggarisbawahi bahwa seorang suami harus mengajarkan kepada istrinya tentang pentingnya menyeimbangkan antara kewajiban kepada suami dan kewajiban kepada orang tua. Hal ini, menurutnya, akan menciptakan keharmonisan dalam hubungan rumah tangga dan keluarga besar.

Pada akhirnya, Buya Yahya menekankan bahwa seorang suami yang baik adalah yang mampu menciptakan keseimbangan dalam kehidupan rumah tangga. Dengan tetap menjaga hubungan yang baik antara istri dan orang tuanya, suami dapat menjadi pemimpin yang bijaksana dan adil dalam keluarga.

Pesan yang disampaikan oleh Buya Yahya ini mengingatkan bahwa menjadi suami yang baik bukan hanya soal menjadi pemimpin dalam rumah tangga, tetapi juga tentang bagaimana menjaga keharmonisan hubungan antara istri dan orang tuanya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya