LSI Denny JA: Rapor Biru 10 Tahun Jokowi untuk Indeks Kemajuan Sosial

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai Jokowi berhasil selama 10 tahun menjadi Presiden Indonesia berdasarkan Social Progress Index (SPI).

oleh Tim News diperbarui 30 Sep 2024, 12:48 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2024, 10:02 WIB
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA (Istimewa)
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai Jokowi berhasil selama 10 tahun menjadi Presiden Indonesia berdasarkan Social Progress Index (SPI).

Index ini diukur oleh Social Progress Imperative, sebuah lembaga nirlaba yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan manusia dengan memberikan pengukuran komprehensif terhadap kinerja sosial suatu negara.

Lembaga ini bekerja sama dengan berbagai institusi ternama, seperti Deloitte dan World Economic Forum. SPI mengukur kemajuan sosial mencakup berbagai indikator seperti kebutuhan dasar manusia, kesejahteraan, dan peluang.

SPI pertama kali diukur pada tahun 2014, di 163 negara, memberikan perspektif non-ekonomi yang penting dalam menilai kemajuan suatu bangsa.

LSI Denny JA mengolah data index ini sebagai bagian dari program unggulannya, mengukur kinerja presiden di masa akhir tugas. Ada tujuh index dunia yang diolah LSI Denny JA.

"Presiden Indonesia selanjutnya akan juga diukur oleh paramater yang sama," ujar Denny JA dalam keterangannya.

Salah satu indikator penting yang menghasilkan rapor biru untuk Jokowi adalah Social Progress Index. Pada tahun 2014, indeks ini menunjukkan Indonesia dengan skor 61,65 dan peringkat 92 dunia.

Sementara pada 2023, skor meningkat menjadi 67,22, dan peringkat naik ke 80. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan sosial selama kepemimpinan Jokowi.

Social Progress Index merupakan alat yang menilai kesejahteraan sosial di luar indikator ekonomi, seperti Produk Domestik Bruto (PDB).

SPI penting karena mengevaluasi sejauh mana negara memenuhi kebutuhan dasar manusia, mempromosikan kesejahteraan, dan menciptakan peluang bagi penduduknya.

Dengan kata lain, SPI memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kualitas hidup masyarakat daripada sekadar melihat pertumbuhan ekonomi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perbandingan Global

Pada tahun 2023, Indonesia berada di peringkat 80 dari 163 negara. Meskipun peringkat ini menunjukkan peningkatan, Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.

Namun, dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki PDB serupa, Indonesia menunjukkan performa yang cukup baik dalam hal kesejahteraan sosial.

Selama 10 tahun Jokowi memerintah, Indonesia berhasil meningkatkan kesejahteraan sosial sebagaimana ditunjukkan oleh kenaikan skor Social Progress Index.

SPI mencerminkan bahwa pemerintahan Jokowi telah membuat kemajuan signifikan dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat, memperluas akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta meningkatkan peluang ekonomi.

Meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal kesetaraan dan perlindungan lingkungan, peningkatan peringkat dan skor SPI Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang benar dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.

Berdasarkan SPI, 10 tahun Jokowi dapat dikategorikan sebagai berhasil, dengan catatan bahwa upaya lebih lanjut diperlukan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan sosial di seluruh wilayah Indonesia.

Social Progress Index adalah alat penting untuk menilai apakah pemerintah mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya di luar angka-angka ekonomi semata.

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya