BMKG: Waspada 9 Kabupaten Jateng Turun Hujan Intensitas Tinggi di 10 Hari Pertama November 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyaampaikan, sebanyak sembilan kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) berstatus siaga curah hujan tinggi pada dasarian atau 10 hari pertama pada November 2024 ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Nov 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2024, 18:30 WIB
Januari-Februari 2015, Puncak Musim Hujan
Cuaca mendung terlihat dari ketinggian Tanah Abang, Jakarta. Foto diambil pada Minggu (4/1/2015). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyaampaikan, sebanyak sembilan kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) berstatus siaga curah hujan intensitas tinggi pada dasarian atau 10 hari pertama pada November 2024 ini.

"Hal itu diketahui berdasarkan lampiran Surat Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Jawa Tengah Periode Dasarian I November 2024 yang ditandatangani Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II," ujar Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, melansir Antara, Minggu (3/11/2024).

Menurut dia, sembilan kabupaten yang berstatus siaga curah hujan tinggi di Jateng tersebut yaitu Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, dan Wonosobo.

"Dalam hal ini, curah hujan di sembilan kabupaten tersebut diprakirakan berkisar 200-300 milimeter per dasarian," ucap Teguh.

"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat di sembilan kabupaten tersebut, khususnya yang bermukim di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor," sambung dia.

Teguh mengatakan, peningkatan kewaspadaan juga perlu dilakukan oleh warga kabupaten/kota lainnya di Jateng, meski wilayahnya berstatus waspada dengan prakiraan curah hujan berkisar 150-200 milimeter per dasarian.

Ia mengatakan wilayah Jateng yang berstatus waspada yaitu Kabupaten Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Magelang, Semarang, Sragen, Tegal, Temanggung, dan Kota Magelang.

 

Harap Tetap Waspada

Jawa dan Bali Masuki Puncak Musim Hujan
Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Warga diharapkan waspada serta mempersiapkan diri dengan perubahan cuaca yang akan terjadi selama satu pekan ke depan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Teguh mengingatkan, curah hujan 150-200 milimeter per dasarian juga masuk kategori tinggi sehingga masyarakat tetap harus waspada.

"Curah hujan 150-200 milimeter per dasarian juga masuk kategori tinggi, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada terutama ketika terjadi hujan lebat dalam jangka waktu lama," papar dia.

Sebelumnya, Teguh mengimbau masyarakat di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya untuk mewaspadai peningkatan curah hujan pada bulan November 2024.

"Terkait dengan perkembangan musim hujan, curah hujan pada bulan November diprakirakan tinggi. Secara umum, prakiraan curah hujan berkisar 300 milimeter hingga lebih dari 500 milimeter, dengan sifat hujan Normal," katanya di Cilacap, Kamis 31 Oktober 2024.

 

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Sulut Hingga dua Hari ke Depan

Fenomena La Nina Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia
La Nina adalah fenomena suhu muka laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah yang mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, warga Sulut dan sekitarnya diminta untuk mewaspadai perubahan cuaca dalam beberapa hari ke depan. Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan dua hari ke depan Sulut berpotensi cuaca ekstrem.

"BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di beberapa kabupaten dan kota hingga tanggal 2 November 2024," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Kamis 31 Oktober 2024.

Dia berharap warga mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, ataupun pohon tumbang. Warga yang tinggal di daerah bantaran sungai dapat mewaspadai naiknya permukaan air.

"Begitupun dengan warga yang tinggal di daerah berbukit dan curam diharapkan mewaspadai runtuhnya tanah atau bebatuan," ujarnya.

Dia menjelaskan, pada Jumat kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Selanjutnya pada 2 November potensi cuaca ekstrem terjadi di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Sedangkan pada 3 November 2024 cuaca ekstrem diprakirakan terjadi di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

"Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," ujarnya.

Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta
Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya