Liputan6.com, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta mengatakan selain karena fenomena alam, kebocoran tanggul pantai menjadi salah satu penyebab banjir rob. Tanggul pantai yang bocor itu membuat air laut melimpas ke daratan.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas SDA Jakarta, Ika Agustin Ningrum penanganan permanen terhadap tanggul pantai yang bocor baru akan dilakukan pada triwulan pertama 2025.
Advertisement
Baca Juga
"Nanti lubang-lubang pada tanggul akan kami tutup menggunakan cor beton," kata Ika dalam keterangannya, dikutip Rabu (18/12/2024).
Advertisement
Meski begitu, Ika memastikan pihaknya bergerak cepat melakukan penanganan sementara terhadap sejumlah titik tanggul yang bocor di kawasan pesisir Jakarta.
"Kami sudah stand by dengan karung-karung pasir untuk menutup kebocoran sementara," ujar Ika.
Ika menyampaikan, beberapa titik tanggul pantai yang mengalami kebocoran signifikan meliputi kawasan Muara Baru, Jalan RE Martadinata dan Pelabuhan Sunda Kelapa. Kawasan tersebut menjadi daerah langganan rob akibat kerentanan infrastruktur tanggul.
Oleh sebab itu, Dinas SDA mengerahkan tim siaga dengan karung pasir di lokasi-lokasi bocor untuk meredam limpasan air laut sebagai upaya penanganan jangka pendek rob. Sehingga, kata dia rob tidak meluas ke pemukiman warga.
"Dengan penanganan sementara dan rencana penutupan permanen tahun depan, Dinas SDA optimistis permasalahan tanggul bocor dapat diminimalisasi," ucap dia.
Pemprov Jakarta Sebut Penurunan Tanah Jadi Salah Satu Penyebab Banjir Rob
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Ika Agustin mengatakan, penurunan permukaan tanah menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir pesisir atau rob.
Hal ini, membuat permukaan laut menjadi lebih tinggi dari permukaan tanah.
Oleh sebab itu, Ika meminta agar warga yang tinggal di pesisir Jakarta menggunakan air dari Perusahaan Air Minum atau PAM Jaya. Menurut dia, hal ini dapat menjadi salah satu solusi mencegah penurunan permukaan tanah semakin parah.
Alangkah lebih baiknya tetap menggunakan dan memanfaatkan jaringan air bersih PAM, tidak menggunakan air tanah secara berlebihan," kata Ika kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Dia menjelaskan, penggunaan air tanah secara berlebihan menjadi faktor paling berdampak terhadap penurunan permukaan tanah di Jakarta. Terutama, kata dia di wilayah pesisir.
“Tapi sekarang kita bekerjasama dengan PD PAM, PD PAM itu sedang memperluas jaringan perpipaannya supaya untuk mengurangi penurunan muka air tanah itu, air bersihnya menggunakan pipa air PAM,” jelas Ika.
Advertisement
Gunakan Air Pipa PAM
Oleh sebab itu, dia meminta warga Jakarta yang tinggal di wilayah pesisir, agar menggunakan air yang mengalir melalui pipa PAM.
Pemprov, kata Ika, tak akan bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dari warga.
“Ini bisa membantu mengurangi dari land subsidence, yang di mana kalau teman-teman main di wilayah pesisir utara, badan kita ini sudah di bawah muka air laut," ucapnya.