Kapolri Sambut Baik Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Kembali ke NKRI

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengucapkan terima kasih kepada BNPT dan Tim Densus 88 Antiteror Polri yang telah bekerja keras merangkul seluruh eks anggota kelompok Jamaah lslamiyah.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 22 Des 2024, 10:45 WIB
Diterbitkan 22 Des 2024, 10:45 WIB
Kapolri menghadiri deklarasi pembubaran dan ikrar setia kepada Pancasila dari para mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) di Surakarta, Jawa Tengah.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri deklarasi pembubaran dan ikrar setia kepada Pancasila dari para mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) di Surakarta, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri deklarasi pembubaran dan ikrar setia kepada Pancasila dari para mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) di Surakarta, Jawa Tengah. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Tim Densus 88 Antiteror Polri yang telah bekerja keras merangkul seluruh eks anggota kelompok Jl.

"Mewakili rekan-rekan semua, institusi Polri dan juga tentunya negara, mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kerja keras bersama dari teman-teman BNPT, Densus, dan kolaborasi yang sangat luar biasa dengan seluruh sahabat-sahabat eks Jamaah Islamiyah," tutur Listyo Sigit Prabowo dalam keterangannya, Minggu (22/12/2024).

BNPT dan Densus 88 Antiteror Polri telah puluhan kali menggelar pertemuan bersama mantan anggota JI, yang dengan pendekatan tersebut maka para mantan anggota JI pun bersedia kembali ke ideologi Pancasila. Adapun dalam momen kali ini, sebanyak 12 mantan anggota JI menjadi perwakilan yang lain dalam menyatakan sikap kembali ke NKRI.

"Bekerja keras hampir 45 kali melaksanakan kegiatan pertemuan dan saat itu muncul kesepakatan dan ikrar bersama untuk bersama-sama kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tentunya ini kabar yang sangat membahagiakan bagi kita semua," jelas dia.

Listyo menyatakan, semua pihak menyambut baik kembalinya para mantan anggota Jl ke NKRI. Upaya merangkul eks kelompok terorisme adalah bentuk kerja keras dalam membangun bangsa menjadi lebih baik.

Baginya, pernyataan sikap itu menjadi hal yang sangat menggembirakan, khususnya bagi aparat yang melakukan rangkaian pengamanan Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

"Terima kasih atas kerja keras, atas semangat bersama. Dan mari kita bersama-sama bekerja keras membangun bangsa untuk menjadi negara yang maju menuju visi Indonesia Emas 2045," Listyo menandaskan.

 

 

1.400 Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran di Solo

Ikrar setia NKRI
Eks simpatisan ISIS dan Jamaah Islamiyah di Poso yang menyatakan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Rabu (12/6/2024). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com)

Ribuan orang mantan anggota Jamaah Islamiyah dari Keresidenan Surakarta, Kedu, dan Semarang mendeklarasikan pembubaran diri di Solo, Jawa Tengah, Sabtu 21 Desember 2024. Deklarasi yang dibacakan bersama-sama tersebut, salah satunya mendukung (sami'na wa atho'na) terhadap pembubaran Al-Jamaaj Al-Islamiyah di Bogor, Jawa Barat, pada 30 Juni 2024.

Pada deklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terlibat aktif mengisi kemerdekaan serta menjauhkan diri dari paham dan kelompok ekstrem atau tatharruf.

Mereka juga menyatakan siap mengikuti peraturan hukum yang berlaku di NKRI, serta berkomitmen dan konsisten untuk menjalankan hal-hal yang merupakan konsekuensi logis.

Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri Inspektur Jenderal Polisi Sentot Prasetyo mengapresiasi tokoh-tokoh yang telah berdedikasi mengajak mantan anggota Jamaah Islamiyah untuk berjihad yang sesungguhnya, yakni membela bangsa dan negara.

"Bersama dengan ini kami telah melakukan sosialisasi pembubaran Jamaah Islamiyah di berbagai titik di seluruh Indonesia. Kami telah menyaksikan bahwa mereka telah menunjukkan komitmen untuk sepenuhnya kembali ke NKRI," kata Sentot seperti dilansir dari Antara, Minggu (22/12/2024).

Sentot mengatakan deklarasi tersebut tidak hanya memberikan makna mendalam pada komitmen mereka, tetapi juga menjadi simbol nyata sinergi pemerintah dan masyarakat untuk merawat persatuan dan keutuhan negara dan bangsa.

"Kegiatan yang kami laksanakan pada hari ini bukan sekadar seremonial pembacaan ikrar kembali ke NKRI, tetapi juga kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir dan dengan tangan terbuka menyambut kembalinya mereka yang menjadi bagian penting dari Indonesia yang kita cintai," katanya.

Infografis Penangkapan Terduga Teroris Ahli Bom Jamaah Islamiyah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Terduga Teroris Ahli Bom Jamaah Islamiyah. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya