Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembunuhan aktor sekaligus mantan calon legislatif (caleg) Partai Hanura, Sandy Permana, terungkap. Pelakunya, Nanang Gimbal, telah ditangkap.
Penangkapan dilakukan di Dusun Poris RT.04/09 Desa Kutamukti, Kutawaluya, Karawang pada Rabu (15/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, pelaku ditangkap pagi tadi sekitar pukul 10.45 WIB.
Advertisement
"Sekitar 10.45 WIB ditangkapnya," kata dia dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025)
Ade Ary mengatakan, Nanang Gimbal ditangkap saat sedang bersembunyi dari kejaran polisi. "Pada saat yang bersangkutan sembunyi di daerah Karawang," ujar dia.
Insiden ini pertama kali diketahui oleh tetangganya pada Minggu 12 Januari 2025. Tetangganya tersebut kemudian membawa Sandy ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
"Tadi pagi korban atas nama Sandy Permana ditemukan bersimbah darah oleh beberapa tetangganya, kemudian dibawa ke rumah sakit namun tidak tertolong lagi," Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar dalam keterangannya yang dikutip pada Senin (13/1/2025).
Onkoseno mengatakan, pihaknya telah turun melakukan penyelidikan kasus pembunuhan. Hasil pemeriksaan, ditemukan ada beberapa luka tusuk pada tubuh korban.
"Iya betul ada beberapa luka tusuk, di dada ada, di perut, terus di leher belakang ada," ucap dia.
Okoseno membenarkan korban adalah seorang publik figur. Dia menyebut, salah satu film yang dimainkan adalah Misteri Gunung Merapi 3.
"Pernah (jadi artis). Pernah main di Mak lampir," terang dia.
Terkait kejadian ini, Onkoseno mengatakan, pelaku pembunuhan telah teridentifikasi. Saat ini, sedang dalam perburuan.
"Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang sedang kita lakukan pencarian. (Terduga pelaku) satu orang," tandas Onkoseno.
Polisi Sebut Luka Tusuk Jadi Penyebab Tewasnya Sandy Permana
Polisi telah mengantongi hasil autopsi jasad aktor sekaligus mantan calon legislatif (caleg) Partai Hanura Sandy Permana. Penyebab tewas korban terungkap.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menerangkan, penyebab kematian korban akibat luka tusuk. Hal itu sebagaimana hasil autopsi terhadap jasad korban.
"Korban meninggal karena luka tusukan," ujar Onkoseno, dalam keterangannya, Selasa (14/1/2025).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, ada beberapa luka tusukan yang ditemukan, di antaranya di perut.
"Terdapat perlukaan di bagian kepala kiri 3 cm lebar 1 cm , perlukaan di belakang kiri telinga panjangnya 4 cm, kemudian goresan sepanjang 3 cm dan adanya luka di pipi kiri dan juga luka robek diperut kiri," kata dia kepada wartawan.
Dalam kasus ini, Ade Ary menerangkan, empat orang saksi telah dimintai keterangan, mereka adalah orang mengetahui melihat dan mendengar peristiwa tersebut.
"Itu antara lain seorang ibu yang melihat korban itu dengan ada satu saksi diduga sedang berkelahi, kemudian yang sedang berkelahi dengan korban itu melotot dan akhirnya pergi," ucap dia.
"Saksi kedua adalah istri dari orang yang berkelahi dengan korban. Seorang sekuriti juga diambil keterangan, yang terakhir ada tetangga korban yang melihat adanya keributan antara korban dengan seorang laki laki," sambung Ade Ary.
Advertisement