Usulan Baru Ketua DPD, Danai Makan Bergizi Gratis dengan Uang Koruptor

Sultan meyakini, usul pendanaan makan bergizi gratis dengan uang koruptor bisa menjadi salah satu opsi. Sebab problem MBG saat ini adalah terbatasnya sumber dana.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Jan 2025, 09:05 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 09:05 WIB
makan bergizi gratis, siswa, sekolah, bandung
Sejumlah siswa sedang menyantap paket makanan bergizi gratis. (Dok. Pemkot Bandung)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Baktiar Najamudin kembali mengusulkan sumber baru pendanaan program makan bergizi gratis (MBG) dengan uang koruptor

"Saya kira presiden dengan kekuasaannya disebut jadi Robin Hood bagi masyarakat kecil," kata Sultan dalam keterangan tertulis diterima, Jumat, (17/1/2025).

Sultan meyakini, usul pendanaan MBG dengan uang koruptor bisa menjadi salah satu opsi. Sebab problem MBG saat ini adalah terbatasnya sumber dana.

"Kami akan memberikan masukan ke pemerintah agar dana para koruptor atau pengemplang uang negara yang selama ini banyak disimpan di luar negeri, agar digunakan untuk sukseskan program MBG ini," jelas Sultan.

Menurut Sultan, usul yang disampaikannya hanya berupa ide agar banyak pihak terpantik menyukseskan program unggulan pemerintah tersebut. Termasuk ide sebelumnya, pendanaan MBG dengan sumber zakat dari masyarakat.

"Kami hanya memancing banyak pihak mulai swasta dan masyarakat lain yang berniat atau berminat untuk membantu pemerintah untuk sukseskan sekaligus mengawasi program MBG ini," Sultan menandasi.

Diketahui, dalam pernyataan sebelummya Sultan mengusulkan zakat dari masyarakat bisa digunakan membiayai program tersebut. Menurut dia, dana zakat bisa menjadi stimulus agar publik terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis. 

“Saya kemarin juga berpikir kenapa enggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana," kata Sultan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Dia menuturkan, seharusnya MBG tidak hanya dibiayai pemerintah secara sendiri atau mandiri, melainkan dibutuhkan dukungan semua pihak. Termasuk publik dan negara sahabat lainnya.

"Saya pun sudah menyampaikan dengan beberapa duta besar, saya sampaikan tolong dong kami punya negara ini, negara kami punya program andalan yang namanya Makan Bergizi Gratis. Tolong juga kalau negara-negara luar juga ingin berkontribusi," ungkap Sultan.

PKS: Biaya MBG Maksimalkan APBN, Bukan Zakat

Sementara Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai MBG seharusnya dengan pembiayaan APBN, bukan zakat.

“Kita dukung suksesnya program MBG, melalui maksimalisasi peruntukan APBN, tapi bukan melalui zakat,” kata HNW saat dikonfirmasi, Jumat (17/1/2025).

HNW menilai, zakat harus digunakan sesuai hukumnnya yakni membantu fakir miskin. “Zakat dimaksimalkan untuk membantu fakir dan miskin di luar program MBG,” kata dia.

Sebelumnya, HNW menilai, untuk membuat program MBG sukses tak perlu melanggar aturan agama.

"Sebagai bentuk dukungan agar program makan bergizi itu sukses gitu ya, tetapi agar sukses ya tidak perlu melanggar aturan agama," kata HNW.

Dia menyebut, pendanaan program MBG sudah diatur menggunakan APBN. Sehingga, pemerintah hanya perlu mengoptimalkan anggaran yang sudah disediakan. 

"Makan bergizi gratis itu adalah program dari pemerintah yang basisnya adalah APBN dan karenanya sudah sangat sewajarnya dibiayai oleh APBN jangan sampai nanti malah APBN yang diperuntukkan malah tidak terkawal dengan baik karena dipakainya sumber dana dari yang lain yaitu zakat," ujar dia.

"Karenanya kita membantu dengan mengingatkan agar APBN-nya betul-betul APBN yang disediakan sekitar 71 triliun itu, tahap pertama itu betul-betul terlaksana dengan amanah terlaksana," sambungnya. 

Kata Prabowo

Presiden Prabowo Subianto di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, Kamis (16/1/2025) (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, Kamis (16/1/2025) (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto mengatakan ada pihak khusus yang mengurusi zakat dan infak.

"Yang ngurus zakat saya kira ada pengurusnya," kata Prabowo.

Namun, dia tak membahas lebih lanjut soal usulan tersebut. Kepala Negara itu hanya memastikan seluruh anak-anak mendapat alokasi MBG.

"Tapi yang jelas dari pemerintah, pemerintah pusat kita siap semua anak-anak indonesia akan kita beri makan tahun 2025 ini," ungkapnya.

Sebagai informasi, pemerintah menggelontorkan dana sekitar Rp 71 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis untuk 2025 ini. Targetnya, dana itu busa memasok MBG bagi 17,5 juta orang hingga Desember 2025 mendatang.

Angka itu tidak dicapai sekaligus. Namun, prosesnya dilakukan secara bertahap. Peningkatan penerima program MBG disebut akan bertambah pada April, Juni, hingga Agustus 2025 nanti. Pada akhirnya bisa mencapai target di penghujung tahun.

Infografis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Telan Anggaran Rp 71 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Telan Anggaran Rp 71 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya