Liputan6.com, Jakarta - Harapan pemerintah dan rakyat terhadap para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia sangat besar.
Guna memenuhi harapan ini, maka Kadin Indonesia ke depan harus lebih kompak, inklusif, mengedapankan semangat gotong royong dan kolaboratif.
Advertisement
Baca Juga
Dengan semangat ini, Kadin Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah, mendukung penuh dan berpartisipasi aktif dalam seluruh program pemerintah.
Advertisement
"Kadin adalah payung semua pengusaha. Semua pengusaha harus bersama dan bersatu di bawah Kadin Indonesia. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh adalah filosofi yang kita pegang bersama," ujar Ketua Umum atau Ketum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie atau Anindya Bakrie dalam acara 'Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia', yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/1/2025).
Acara tersebut dihadiri Presiden Prabowo Subianto, para menteri anggota Kabinet Merah-Putih, para mantan ketua umum Kadin Indonesia, para pengurus dan anggota Kadin Indonesia, 35 Ketua Umum Kadin Provinsi dan 60 wakil dari 238 Asosiasi/Himpunan Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin Indonesia.
Sebelumnya, Anin, sapaan akrabnya dikukuhkan sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan M Arsjad Rasjid menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Rosan P Roeslani yang juga Ketua Penyelenggara Acara 'Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia' ini mengatakan, dinamika Kadin Indonesia sudah lewat.
"Kini saatnya semua kekuatan di Kadin Indonesia bersatu untuk mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah menyukseskan semua program untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," ucap Rosan Roeslani.
Sedangkan Arsjad menyatakan, Kadin Indonesia harus satu dan solid demi kestabilan dan kepastian dunia usaha.
Â
Ingatkan Harus Kompak
Anindya Bakrie kembali mengingatkan, Kadin Indonesia harus tetap dan selalu kompak.
"Sesuatu yang kita pegang teguh bersama Pak Arsjad, bahwa Kadin memang harus kompak. Karena dengan Kadin yang kompak, kita bisa lari lebih cepat ke depan," kata dia.
Mengutip pesan Presiden Prabowo, Anin menambahkan, one thousand friends are too few, one enemy is too many atau seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.
Kemudian, dia menyebut, ada dua esensi Kadin Indonesia menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri.
Pertama, kata Anin, Kadin Indonesia adalah mitra strategis pemerintah. Kadin Indonesia, lanjut dia, bekerjasama dengan pemerintah membangun perekonomian di tengah berbagai macam peluang dan tantangan.
"Kadin harus membantu pemerintah dengan membuka lapangan pekerjaan, menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan," papar Anin.
Kedua, lanjut dia, Kadin Indonesia adalah wadah dunia usaha, payung semua pelaku usaha, baik perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Pengukuhan ini (Anin sebagai ketua umum Kadin Indonesia—Red) merupakan suatu amanah yang semoga bisa dijalankan dengan baik," ucap Anin.
Â
Advertisement
Sukseskan Program Pemerintah
Anindya Bakrie menambahkan, sebagai organisasi yang memayungi semua pelaku usaha dan inklusif. Dia menyebut, Kadin Indonesia harus mengedepankan kerjasama, gotong royong, dan berkolaborasi.
"Kondisi ekonomi global sedang mengalami kontraksi, ditandai oleh penurunan laju pertumbuhan ekonomi. Di saat rantai pasok belum pulih, konflik geopolitik tidak mereda. Perebutan dana investasi semakin sengit. Dalam situasi global yang kian sulit, Kadin Indonesia harus bersatu," papar Anin.
"Peristiwa saat ini luar biasa. Kadin sudah menunjukkan semangat persatuan. Terima kasih kepada sahabat saya Arsjad yang selalu menyerukan persatuan, gotong royong, dan kolaborasi," sambung dia.
Anin mengimbau seluruh anggota Kadin Indonesia untuk mendukung dan menyukseskan program pemerintah dengan cara ikut berpartisipasi dalam setiap program pemerintah. Dirinya yakin, laju pertumbuhan ekonomi di atas 8% bisa tercapai jika semua pihak bersatu dan bekerja bersama dengan pemerintah.
Program pemerintah, kata Anin, antara lain pertama program makanan bergizi gratis (MBG) dan ketahanan pangan. Untuk MBG, lanjut dia, ada kurang lebih 11.000 dapur umum yang harus mengepul untuk menyediakan makanan bagi para siswa-siswi se-Indonesia.
"Kami yakin anggota Kadin di 35 provinsi —yang sebentar lagi menjadi 38 provinsi akan berpartisipasi. Para pelaku usaha bisa berpartisipasi di berbagai aspek, mulai dari pendanaan, penyediaan bahan makanan, hingga transportasi," kata Anin.
Â
Program Pemerintah Lainnya
Anidnya menyebut, selain MBG, program ketahanan pangan memberikan kesempatan sangat luas kepada anggota Kadin Indonesia. Para anggota Kadin Indonesia di daerah, lanjut dia, memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam program MBG dan di bidang pangan.
"Kedua, program pembangunan tiga juta rumah murah tiap tahun, satu juta di perkotaan dan dua juta di perdesaan. Pembangunan sebuah rumah murah membutuhkan tenaga kerja dan bahan bangunan, mulai dari tiang, lantai, dinding hingga atap," terang Anin.
Dia mengatakan, sebuah rumah murah tipe 36 membutuhkan sekitar 4.500 batu bata merah, belum lagi ada 150-an vendor yang terkait untuk setiap proyek rumah murah ini.
"Saya berterima kasih kepada Pak Presiden Prabowo atas kehadiran beliau di tengah kesibukan. Terima kasih saya kepada Pak Arsjad yang sekarang menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia. Dan tentu saja, saya berterima kasih kepada Pak Rosan yang menjadi Ketua Panitia acara hari ini sebagai Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia," papar Anin.
"Saya juga berterima kasih kepada para mantan Ketua Umum Kadin dan para pengurus Kadin Pusat. Terima kasih saya yang sebesar-besarnya kepada para pemegang saham Kadin Indonesia, yakni para ketua Kadin Daerah (Provinsi) dan pimpinan asosiasi (ALB)," tandas dia.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto pada kesempatan yang sama mengucapkan selamat kepada Rosan, Arsjad, dan Anin, serta jajaran Kadin Indonesia yang telah sukses menggelar Munas Konsolidasi.
Presiden Prabowo meminta Kadin Indonesia kompak, dinamis, berani, inovatif, berkerja sama, dan mewujudkan 'Indonesia incorporated'.
"Pemimpin harus kompak, siapa nomor satu, dua, tiga, gak masalah. Nanti gantian saja, iya kan. Gantian saja, jangan semuanya," tegas Prabowo.
Advertisement