Jakarta Tata Ruang Terbuka Hijau di 29 Lokasi Sepanjang 2024

Menurut Teguh Setyabudi, luasan RTH saat ini masih jauh di bawah kondisi ideal sebuah kota, yaitu 30 persen.

oleh Mevi Linawati diperbarui 22 Jan 2025, 08:01 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 07:59 WIB
Menikmati Kembali Ruang Terbuka Hijau Taman Suropati
Warga menikmati kembali suasana ruang terbuka hijau Taman Suropati, Jakarta, Sabtu (23/10/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali membuka 59 Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ditutup karena pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menata ruang terbuka hijau (RTH) di 29 lokasi yang tersebar lima wilayah administrasi sepanjang 2024. Total luas mencapai sekitar 5,1 hektare.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi merinci sebaran lokasi kegiatan penataan RTH pada 2024, antara lain di Jakarta Utara sebanyak lima lokasi, Jakarta Timur enam lokasi, Jakarta Barat lima lokasi, Jakarta Pusat lima lokasi, dan Jakarta Selatan delapan lokasi.

Menurut dia, luasan RTH saat ini masih jauh di bawah kondisi ideal sebuah kota, yaitu 30 persen. Karena itu, Pemprov akan terus mendorong percepatan pembangunan kawasan RTH di Jakarta.

"Pemprov DKI akan terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak dalam upaya penyediaan RTH di seluruh wilayah Jakarta," ujar dia, Selasa 21 Januari 2025, seperti dilansir dari Antara.

Teguh berharap, semua taman atau RTH yang telah dibangun dapat masyarakat jaga dan rawat bersama-sama sehingga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk berbagai kegiatan atau keperluan.

Adapun dalam kesempatan itu, dia meresmikan Taman Setu Biru di Jalan Haji Koco, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Teguh mengatakan, pembangunan ini merupakan komitmen Pemprov Jakarta terhadap penambahan dan perluasan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta.

"Taman Setu Biru ini diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai ruang interaksi antarwarga. Taman ini dibangun di atas lahan seluas 4.200 meter persegi dengan konsep pembangunan RTH yang sejuk, asri, dan ramah lingkungan," ujar dia.

Taman Setu Biru ini dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung beragam fungsi seperti ekologis, ekonomi, dan sosial. Fasilitas yang dimaksud antara lain embung dengan daya tampung sampai 1.553 meter kubik, jalur jogging (jogging track), taman bermain anak, jembatan, pedestrian, dan sejumlah alat olahraga yang dapat menjaga kebugaran dan kesehatan warga sekitar.

"Kami berharap keberadaan Taman Setu Biru ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga di lingkungan sekitar. Kami juga berpesan kepada warga, untuk dapat merawat dan menjaga taman ini dengan baik agar bisa terus dimanfaatkan bersama-sama," demikian kata Teguh.

 

Pj Gubernur Jakarta Bakal Tata Kawasan Eks Johar Baru Teater, Bakal Disulap Jadi RTH

Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Ditarget Capai 30 Persen
Warga mengunjungi Taman Eco Park Tebet, Jakarta, Sabtu (7/1/2023). Perencanaan DKI Jakarta akan menargetkan kawasan RTH menjadi 664,01 kilometer persegi atau setara 30,92% dengan menetapkan luas RTH minimal 30 persen dari luas seluruh kawasan perkotaan Jabodetabek, Puncak dan Cianjur . (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Diberitakan sebelumnya, PJ Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, bakal menata kawasan eks Johar Baru Teater (Jotet), Jalan Kramat Jaya Baru, Jakarta Pusat.

Lahan bekas bioskop tersebut akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH). Penataan kawasan eks Jotet itu ditandai Heru Budi dengan meletakkan batu pertama atau groundbreking pada Selasa 17 September 2024.

Pada kesempatan itu Heru Budi Hartono menandatangani prasasti dan menanam pohon Johar. "Di atas lahan ini, akan dilakukan beautifikasi atau revitalisasi aset Pemprov DKI seluas 962 meter persegi," kata Heru.

Heru menyampaikan, beberapa tahun belakangan lahan eks Jotet tidak lagi dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karenanya, Pemprov Jakarta ingin meningkatkan manfaat lahan eks Jotet agar berguna bagi warga.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ini mengatakan, lahan bakal dibersihkan dan dihijaukan. Selain itu, para pedagang juga akan direlokasi selama proses penataan.

"Di sini ada tempat resapan air, lalu ada penanaman pohon yang barusan kita lakukan. Hal ini kita lakukan karena memang kebutuhan dan keinginan masyarakat," ujarnya.

Heru berharap, ke depan RTH di atas lahan eks Jotet dapat dimanfaatkan masyarakat secara maksimal, baik untuk berolahraga, menjadi taman bermain anak-anak, maupun urban farming yang hasilnya dapat dinikmati bersama-sama.

Infografis  Taman Nasional di Indonesia yang Termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO
Infografis Taman Nasional di Indonesia yang Termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO.  (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya