Liputan6.com, Jakarta - Bencana longsor melanda Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng). Bencana longsor terjadi usai hujan deras turun di wilayah tersebut sejak Senin malam 20 Januari 2025 hingga Selasa dinihari 21 Januari 2025.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyampaikan, banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan telah mengakibatkan longsor, tetapi yang paling parah ada di Kecamatan Petungkriono.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan sedang melakukan evakuasi korban bencana di lokasi bencana.
Advertisement
"Akan tetapi akibat kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan jalan terputus, maka kami minta pemerintah pusat dan Pemprov Jateng bisa membantu bencana ini. Kami terpaksa harus memutar menuju lokasi bencana melalui daerah tetangga," ujar Fadia, Selasa 21 Januari 2025.
Update terbaru, korban longsor di Petungkriyono Pekalongan bertambah menjadi 20 orang. Hal itu disampaikan Pemkab Pekalongan, memasuki hari ketiga usai bencana, Rabu (22/1/2025).
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar mengatakan, hingga Rabu siang ini, ditemukan lagi tiga korban meninggal dunia longsor Pekalongan.
"Sehingga (korban) berjumlah 20 orang," kata Yulian, Rabu (22/1/2025).
Dia mengatakan, proses evakuasi dan pencarian korban meninggal dunia masih terus dilakukan meski kondisi cuaca tampak mendung di lokasi kejadian.
"Kondisi cuaca tidak hujan, tetapi mendung, sehingga kami mengingatkan pada petugas Basarnas maupun sukarelawan agar tetap berhati-hati saat melakukan pencarian korban meninggal dunia," papar Yulian.
Berikut sederet fakta terkait longsor Pekalongan pada Selasa dinihari 21 Januari 2025 akibat hujan deras yang terus mengguyur dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. Lakukan Evakuasi Korban
Longsor melanda Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, usai hujan deras turun di wilayah itu sejak Senin malam hingga Selasa pagi 21 Januari 2025. Akibatnya 11 orang dilaporkan meninggal dunia tertimbun material longsor, sementara 15 orang lainnya belum ditemukan.
"Ya, longsor besar di Petungkriono ada 11 orang meninggal dunia sudah ditemukan dan 15 orang belum ditemukan," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pekalongan, Selasa 21 Januari 2025.
Fadia juga mengatakan, banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan telah mengakibatkan longsor, tetapi yang paling parah ada di Kecamatan Petungkriono.
Saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan sedang melakukan evakuasi korban bencana di lokasi bencana.
"Akan tetapi akibat kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan jalan terputus, maka kami minta pemerintah pusat dan Pemprov Jateng bisa membantu bencana ini. Kami terpaksa harus memutar menuju lokasi bencana melalui daerah tetangga," katanya.
Fadia Arafiq mengatakan pihaknya akan mengusulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait bencana tersebut.
Advertisement
2. Ketua DPRD Sampaikan Belasungkawa
Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Munir mengatakan pihaknya menyampaikan belasungkawa pada keluarga korban meninggal di Kecamatan Petungkriono.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih pada petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Bupati Pekalongan yang langsung bertindak melakukan evakuasi para korban.
"Kami sampaikan terima kasih pada Basarnas, BPBD, TNI/Polri, dan para relawan, yang sudah mengevakuasi para korban pada 00.00 WIB (Selasa pagi). Kami minta semua pihak siaga dengan adanya bencana ini dan warga yang berada di aliran sungai agar pindah lokasi," kata Munir.
3. Update Longsor Pekalongan: Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 20 Orang
Korban longsor di Petungkriyono Pekalongan bertambah menjadi 20 orang. Hal itu disampaikan Pemkab Pekalongan, memasuki hari ketiga usai bencana, Rabu (22/1/2025).
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar mengatakan, hingga Rabu siang ini, ditemukan lagi tiga korban meninggal dunia longsor Pekalongan.
"Sehingga (korban) berjumlah 20 orang," katanya.
Yulian Akbar juga mengatakan, proses evakuasi dan pencarian korban meninggal dunia masih terus dilakukan meski kondisi cuaca tampak mendung di lokasi kejadian.
"Kondisi cuaca tidak hujan, tetapi mendung, sehingga kami mengingatkan pada petugas Basarnas maupun sukarelawan agar tetap berhati-hati saat melakukan pencarian korban meninggal dunia," ucap Yulian.
Yulian Akbar mengatakan pencarian korban masih tetap menggunakan alat manual, karena untuk mendatangkan alat berat tidak mungkin dilakukan mengingat akses menuju ke lokasi tertimbun longsor.
Berdasar informasi warga yang kehilangan keluarganya di Kecamatan Petungkriono disebutkan ada delapan orang dan yang mengalami luka-luka sebanyak 13 orang.
Ia mengatakan dengan adanya bencana tersebut, Pemkab Pekalongan mengeluarkan kebijakan tanggap darurat hingga 14 hari ke depan.
"Adapun untuk proses evakuasi korban tanah longsor akan dilakukan hingga petang hari, apabila kondisi tidak hujan. Kami tetap mengutamakan keselamatan para petugas agar berhati-hati dan akan dihentikan apabila turun hujan," tandas Yulian.
Advertisement
4. Kemensos Amankan Bantuan Permakaman dan Logistik, Terus Lakukan Pencarian Korban
Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam proses penanganan korban longsor di Pekalongan. Salah satu tugasnya, adalah membangun dapur umum.
“Kemensos memastikan akan memenuhi kebutuhan permakanan korban terdampak. Bantuan telah didistribusikan ke lokasi, dikirim dari Gudang Sentra Terpadu Kartini Temanggung pada hari Selasa 21 Januari 2025 ke Kabupaten Pekalongan,” kata Gus Ipul melalui siaran pers diterima, Rabu (22/1/2025).
Gus Ipul merinci, bantuan logistik didistribusikan Kemensos terdiri dari 300 paket family kit, 600 paket kidsware, 5.000 paket makanan siap saji, 705 paket makanan anak, dan 3.000 paket lauk-pauk siap saji.
"Ada juga bantuan berupa 200 paket sandang dewasa, 200 paket sandang anak, 500 lembar kasur, 300 lembar selimut, 100 lembar tenda gulung, 10 unit tenda keluarga, 2 unit tenda serbaguna, dan 1 unit dapur umum lapangan. Total nilai bantuan Kemensos yang disalurkan sebesar Rp1,4 Miliar," tutur pria yang juga menjabat sebagai Sekjen PBNU ini.
Gus Ipul memastikan, terhadap korban jiwa Kemensos juga menyiapkan santunan untuk korban meninggal dunia. Kemudian, terhadap laporan warga terhadap keluarga dan saudaranya yang hilang akan terus dimaksimalkan pencariannya.
"Proses pencarian korban lainnya yang belum ditemukan masih terus dilakukan oleh tim di lapangan. Data sementara yang berhasil dihimpun tim Tagana di lapangan, terdapat 16 korban meninggal dunia dengan sepuluh korban lainnya mengalami luka-luka," Gus Ipul menutup.
Sebagai informasi, curah hujan tinggi pada Senin 20 Januari 2025 mengakibatkan bencana longsor. Kondisi tanah yang labil memperparah bencana tersebut dan mengakibatkan 11 kecamatan terdampak.
Diketahui, tim diterjunkan Kemensos untuk bencana longsor di Pekalongan adalah Task-Force Tagana atau pasukan khusus Tagana. Mereka adalah tim yang lebih terlatih dalam melakukan penanganan di wilayah kebencanaan.
5. Kawasan Petungkriyono Ditutup Dampak Bencana Longsor Pekalongan
Banjir bandang dan tanah longsor melanda wilayah Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Senin malam 20 Januari 2025. Bencana ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur tanpa henti sejak sore hari.
Video dampak longsor Pekalongan banyak beredar di media sosial. Salah satunya di akun Instagram @barrykusuma, seorang fotografer dan videografer.
Dalam unggahannya pada Selasa, 21 Januari 2025, ia sepertinya sedang naik motor sambil melewati jalanan di Pekalongan. Ia menuliskan kawasan wisata Petungkriyono ditutup karena ada jembatan yang ambruk.
"Petungkriyono Pekalongan ditutup karena jembatan ambruk. Tadi pagi kami sempat melewati Jalur Petungkriyono Pekalongan . Karena jalur utama ke dieng tidak bisa dilewati, jadi kami terpaksa putar balik lewat jalan ini," tulisnya.
"Ternyata barusan liat berita di tv bahwa Petungkriyono mengalami musibah longsor yang mengakibatkan korban jiwa. Untuk teman-teman yang hendak ke Dieng, sebaiknya mencari jalur alternatif lain. Semoga musibah ini cepat berlalu dan pulih," sambungnya.
Banjir dan longsor juga berdampak pada tempat wisata lainnya. Menurut akun Instagram @lingkarjateng.id, salah satu lokasi yang terdampak adalah wisata Bumi Perkemahan (Buper) Lolong Asri di Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat air Sungai Sengkarang meluap hingga mencapai area wisata Buper Lolong Asri. Beberapa warga tampak berusaha menyelamatkan barang-barang yang terbawa arus banjir.
Sejumlah fasilitas yang rusak antara lain tiga unit gazebo dan satu toilet. Lalu ada empat kedai atau warung hanyut terbawa arus banjir.
"Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, hingga kini kerugian materi belum dapat ditaksir," terang unggahan pada Senin, 20 Januari 2025 itu.
Selain itu, kendaraan roda empat yang ingin menuju destinasi wisata seperti Arca Ganesha Silurah, Objek Wisata Curug Sodong, dan Wisata Religi Gringgingsari, saat ini tidak bisa lewat jalur biasa. Kabarnya hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas,. Longsor juga mempengaruhi akses menuju Kebun Tombo, sebuah objek wisata alam yang populer di Batang.
Advertisement