Ini Alasan Rapat Komisi X DPR dengan Mendiktisaintek Satryo Digelar Tertutup

Komisi X DPR menggelar rapat dengan Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro di tengah polemik dengan pegawainya yang disorot publik. Namun rapat tersebut justru digelar secara tertutup. Lantas apa alasan rapat DPR dengan Mendikti Saintek tidak digelar secara terbuka untuk publik?

oleh Tim News diperbarui 23 Jan 2025, 13:54 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 13:37 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian (Foto:DPR)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Komisi X DPR RI menggelar rapat dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro di tengah polemik dengan pegawainya, Kamis (23/1/2025). Namun rapat tersebut digelar secara tertutup. 

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengungkapkan alasan pihaknya menggelar rapat dengan Mendikti Saintek Satryo secara tertutup. Menurut dia, rapat digelar tertutup agar Satryo bisa blak-blakan kepada Komisi X DPR RI.

"Karena banyak hal yang sebaiknya dibahas secara terbuka di internal. Kalau terbuka kan enggak jadi blak blakan," kata Hetifah kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Dia berdalih digelarnya secara tertutup rapat bukan karena kasus Satryo yang tengah menjadi sorotan. Sebelumnya, kata dia, Komisi X DPR juga rapat bersama Mendikdasmen secara tertutup.

"Kemarin dengan Mendikdasmen tertutup juga. Jadi dengan demikian kita bisa menerima informasi yang memang belum terbuka untuk publik dan sedang dilakukan karena belum jadi keputusan," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan rapat dengan Mendiktisaintek Satryo nanti tidak hanya membahas soal polemik di Kemendiktisaintek yang tengah menjadi sorotan. "Beberapa hal terutama kegiatan 2024-2025 dan isu isu aktual," ungkapnya.

"Ini yang pertama di tahun 2025. Jadi pasti akan banyak isu yang dibahas. InsyaAllah yang publik ingin ketahui," ucap anggota DPR dari Fraksi Golkar itu menandaskan.

Harus Diungkap Transparan

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, kisruh di Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) harus diungkap secara transparan kepada publik.

Menurut Cucun, Komisi X DPR RI yang juga menjadi mitra kerja Kemendikti Saintek harus menggelar rapat secara terbuka jika memang ada keinginan memanggil Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. Pernyataan itu disampaikan merespons soal rencana rapat Komisi X DPR RI akan digelar secara tertutup.

"Pasti, ya sebetulnya temen-temen Komisi X gak perlu juga membuat rapat sifatnya tertutup, publik kok udah tau, silakan saja buat rapat secara terbuka," kata Cucun di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

 

Buktikan Klaim Menteri Satryo

Sejumlah ASN menggelar demo di Kantor Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristedikti) dengan nada satir menyindir Menristekdikti Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Sejumlah ASN menggelar demo di Kantor Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristedikti) dengan nada satir menyindir Menristekdikti Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)... Selengkapnya

Dengan rapat digelar terbuka, kata dia, maka publik akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Kemendiktisaintek. 

"Apa yang sebenarnya (terjadi) kalau emang misalkan, ini akan lebih baik buat pak menterinya kalau emang rapatnya dibuka secara terbuka, sampaikan kepada publik," ujar Cucun.

"Kalau enggak ada (publikl yang menyanggah (keterangannya) berarti betul, dia enggak melakukan hal seperti sekarang yang beredar di media," sambungnya.

Rapat terbuka juga diharapkan bisa membuktikan tentang apa yang diucapkan Mendikti Saintek. Karena belakangan ini Menteri Satryo membantah bahwa dirinya melakukan tindakan kekerasan, seperti kabar yang beredar di media sosial.

"Saya berharap rapatnya ini terbuka, publik juga mendengarkan bagaimana nanti bisa dilihat dari mimiknya, bahasa tubuhnya, pak menteri menjawab apa kalau betul clear dia tidak melakukan itu kan lebih enak buat pak menterinya juga, secara terbuka ke publik beliau udah menjelaskan," imbuh dia.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Merdeka.com

Menteri Satryo Bantah Rekaman yang Viral

Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro buka suara usai sejumlah pegawai ASN bawahannya melakukan demo.
Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro buka suara usai sejumlah pegawai ASN bawahannya melakukan demo di Kantor Kemendikti Saintek, Senin 20 Januari 2025. (www.dikti.kemdikbud.go.id)... Selengkapnya

Sementarai itu, Mendikti Saintek Satryo membantah mengenai viral rekaman audio berisi kemarahan, yang diduga dirinya, kepada pegawai di rumah dinas. Narasi yang menyebut dirinya kerap melakukan penamparan juga ia bantah.

"Ini tidak ada penamparan sama sekali, sama sekali tidak benar (informasinya)," kata Satryo.

Satryo tidak menjelaskan secara rinci siapa dan berapa banyak pegawai yang dimutasi hingga akhirnya memunculkan kemarahan. Dia hanya menegaskan, sesuai aturan bahwa kementerian diminta tidak berperilaku boros.

"Intinya kita sedang bersih-bersih, luruskan dana kegiatan yang dianggap oleh kami pemborosan. Ini kementerian tidak boleh boros. Ini mungkin ada yang tidak nyaman," kata Satryo.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut rekaman yang beredar di media sosial bukan suaranya.

"Itu bukan suara saya," ucap Satryo di Jakarta, Selasa (21/1/2025), seperti dilansir dari Antara.

Ia menegaskan, rekaman yang tersebar di media sosial (medsos), yang di mana ia diduga memprotes tentang jaringan Wi-Fi kepada pegawainya adalah tidak benar.

Bantah Pecat Sepihak

Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro buka suara usai sejumlah pegawai ASN bawahannya melakukan demo.
Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro buka suara usai sejumlah pegawai ASN bawahannya melakukan demo di Kantor Kemendikti Saintek, Senin 20 Januari 2025. (www.dikti.kemdikbud.go.id)... Selengkapnya

Satryo juga menanggapi tentang keputusan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikti Saintek RI Togar M Simatupang yang menyebutkan bahwa terdapat cara-cara lain selain demonstrasi, misalnya melalui diskusi dan upaya-upaya persuasif.

"Ya, tadi kan itu upaya kita untuk membuat pengalaman yang sama antara kami dengan mereka. Ke depan, kita masing-masing akan berkomunikasi, toh satu kantor juga, kita bisa bertemu dan bercanda setiap saat, masing-masing juga punya atasannya dan bisa diskusi," kata Mendikti Saintek.

Satryo juga membantah pihaknya melakukan pemecatan, tetapi menyebut mutasi dan rotasi yang merupakan hal biasa di suatu instansi atau kementerian.

"Untuk diklarifikasi, dan tadi juga sudah saya sampaikan kepada yang bersangkutan, kementerian tidak pernah memecat siapa-siapa. Yang ada, pemerintah itu, kementerian mengadakan mutasi atau rotasi, benar-benar sesuatu yang memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi, lembaga dari pemerintah maupun non-pemerintah," papar Satryo. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya