Jusuf Kalla Tanggapi Trump soal Relokasi Warga Gaza ke Indonesia: Tidak Mungkin

Jusuf Kalla yakin Presiden Prabowo Subianto pun tidak akan setuju dengan wacana tersebut. Terlebih, untuk merekonstruksi Gaza justru dibutuhkan tenaga dalam negeri.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Jan 2025, 17:07 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 17:07 WIB
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK menilai mustahil jika warga Gaza direlokasi ke Indonesia.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK menilai mustahil jika warga Gaza direlokasi ke Indonesia. (Nanda Perdana).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui utusannya untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang menyebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu lokasi yang dipertimbangkan untuk menampung pengungsi dari Gaza, Palestina. 

“Saya kira itu sesuatu yang tidak mungkin,” tutur Jusuf Kalla di Gedung Pengurus Pusat DMI, Matraman, Jakarta Timur, Senin (27/1/2025).

Jusuf Kalla yakin Presiden Prabowo Subianto pun tidak akan setuju dengan wacana tersebut. Terlebih, untuk merekonstruksi Gaza justru dibutuhkan tenaga dalam negeri.

“Kalau rekonstruksi justru dibutuhkan orang, dibutuhkan tenaga kerja, dan mereka orang-orang Palestina kuat-kuat bekerja. Coba bayangkan, Gaza sendiri bisa membangun 450 kilometer terowongan di tengah kota. Bayangkan itu kemampuan teknologi daripada pihak Palestina sendiri,” jelas dia.

Jika warga Palestina dipindahkan, maka tentu dibutuhkan pekerja dari asing yang bahkan kemampuannya mungkin tidak setara dengan masyarakat Gaza itu sendiri.

“Jadi kalau mereka dipindahin siapa lagi yang membangun negerinya. Dibutuhkan lagi orang-orang dari Afrika atau dari China untuk membangun negeri itu, tidak tentunya. Orang Palestina di mana-mana bekerja, bekerja di Timur Tengah dan lain sebagainya,” ungkap Jusuf Kalla.

Indonesia saja untuk membangun terowongan proyek Mass Rapid Transit atau MRT membutuhkan bantuan Jepang. Sementara Palestina berhasil membuat 450 kilometer terowongan sendiri.

“Jadi tidak benar Itu Amerika untuk pindahkan ke Indonesia dua juta orang, itu pasti kita menolak, Presiden menolak, dan semua orang menolak,” Jusuf Kalla menandaskan.

Wamenlu Tegaskan Tak Ada Pembicaraan soal Relokasi Warga Gaza ke Indonesia

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta menanggapi rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin merelokasi warga Palestina ke Indonesia. Menurut dia, hingga kini pemerintah belum membicarakan soal relokasi warga Gaza ke Indonesia.

"Pada dasarnya sampai sekarang tidak ada pembicaraan soal itu," kata Anis kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1/2025).

 Menurut dia, Indonesia tak bisa menerima relokasi warga Gaza dari Palestina. Anis menilai rekonstruksi tak dapat dijadikan alasan untuk merelokasi warga Gaza dari negaranya.

"Pada dasarnya kan kita tidak bisa menerima relokasi warga Gaza dari Gaza. Karena rekonstruksi bukan jadi kendala, bukan jadi alasan untuk melakukan relokasi," jelasnya.

Dia menuturkan pemerintah berencana menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

"Kita sekarang masih koordinasi teknis terkait dengan penyaluran bantuan kemanusiaan. Itu saja yang kita kerjakan," ujar Anis.

Di sisi lain, Anis menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan ke sejumlah negara di Timur Tengah dalam waktu dekat ini.

"Presiden akan melakukan perjalanan ke luar negeri dalam waktu dekat. Insya Allah ke beberapa negara di Timur Tengah," pungkas Anis.

Sebelumnya, Tim transisi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu lokasi yang dipertimbangkan untuk menampung pengungsi dari Gaza.

Adapun kabar Indonesia jadi salah satu lokasi relokasi sejumlah warga Gaza beredar dari pemberitaan NBC mengutip utusan Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.

"Utusan Presiden terpilih Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, kemudian mengusulkan untuk merelokasi sebagian penduduk Gaza ke Indonesia saat proses pembangunan kembali dimulai," demikian laporan NBC mengutip utusan tersebut pada hari Minggu (19/1/2025).

"Pertanyaan tentang bagaimana membangun kembali Gaza termasuk ke mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat direlokasi sementara ini. Indonesia, misalnya, adalah salah satu lokasi yang sedang dibahas untuk relokasi sejumlah dari mereka," kata pejabat tim transisi Donald Trump itu.

Gagasan Relokasi Sangat Kontroversial

Gagasan relokasi dianggap sangat kontroversial di kalangan warga Palestina dan sesama warga Arab. Banyak yang meyakini bahwa relokasi akan menjadi langkah pertama Israel untuk memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.

Serangan Israel di Gaza selama satu setengah tahun terakhir telah menewaskan lebih dari 45.000 orang di Gaza, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan Palestina. Pengeboman tersebut juga telah menghancurkan sistem kesehatan daerah kantong itu dan mendorong orang-orang keluar dari rumah mereka dan masuk ke kamp-kamp tenda yang kumuh.

Infografis Dampak Setahun Agresi Militer Israel ke Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Dampak Setahun Agresi Militer Israel ke Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya