Pahlawan Nasional dari NU Ada 13, Prabowo: Insyaallah Tahun Ini Tambah

Presiden Prabowo Subianto mengatakan sebanyak 13 pahlawan nasional merupakan kader atau memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Prabowo pun ingin jumlah pahlawan nasional dari NU bisa bertambah tahun ini.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Feb 2025, 05:05 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 05:05 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengatakan sebanyak 13 pahlawan nasional merupakan kader atau memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Prabowo pun ingin jumlah pahlawan nasional dari NU bisa bertambah tahun ini.

"Kalau kita kalau kita lihat dalam sejarah kita ini, saya diberi catatan bahwa pahlawan nasional, pahlawan kita 13 orang dari Nahdlatul Ulama. Insyaallah akan tambah tahun ini," kata Prabowo saat menghadiri harlah ke-102 NU di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Prabowo berjanji akan memperjuangkan jumlah pahlawan dari NU bisa bertambah. Dia lantas meminta Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Menteri Sosial Saifullah Yusuf untuk mengajukan nama pahlawan nasional dari NU.

"Kita perjuangkan, mudah-mudahan bisa diterima. Saya tidak tahu, Menteri Sosial siapa yang menentukan pahlawan nasional? Bukan Menteri Sosial? Tapi kalau saudara tidak ajukan, ya saya tidak bisa (menetapkan)," jelasnya.

Menurut Prabowo, Nahdlatul Ulama memiliki jasa besar terhadap lahirnya bangsa Indonesia. Prabowo ingat bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia saat itu berpusat di pesantren-pesantren.

Tak hanya itu, kata Prabowo, Nahdlatul Ulama selalu hadir di masa-masa krisis Indonesia dan mengambil sikap untuk menyelamatkan. Dia menyampaikan bahwa banyak ulama yang menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia, khususnya saat pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur.

"Proklamasi kemerdekaan Indonesia diproklamasikan di Jakarta, tetapi kemerdekaan Indonesia diuji di Surabaya, diuji di Jawa Timur. Dan dalam pertempuran 10 November di situlah munculnya para ulama sebagai pejuang, perintis dan pemimpin dalam membela kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Prabowo Subianto.

Untuk itu, dia menilai pantas apabila Nahdlatul Ulama dijuluki sebagai kelompok religus nasional. Sebab, NU selalu menjadi barisan terdepan dalam membela dan mempertahankan Indonesia.

"Dari dulu saya merasakan tekad NU, keberpihakan NU, komitmen NU untuk mempertahankan NKRI, untuk menjadi barisan terdepan pembela tanah air. Karena itu, saya kira sangat pantas bahwa NU bisa dikatakan kelompok religius yang nasionalis. Kalau kami kelompok nasionalis yang religius," tutur dia.

Dalam kesempatan ini, Prabowo menyampaikan terima kasih kepada Nahdlatul Ulama yang mendukung pemerintah. Dia menuturkan bahwa persatuan, kerja sama, dan kerukunan merupakan kunci keberhasilan sebuah negara.

"Terima kasih atas dukungan saudara-saudara selama ini, dukungan untuk pemerintah Republik Indonesia. Terima kasih komitmen saudara-saudara. Kita semua berkepentingan, kita semua punya keinginan, kita semua bertekad ingin Republik Indonesia itu menjadi negara yang berhasil," pungkas Prabowo.

 

Prabowo Merasa Nyaman jika Berada di Tengah-tengah Keluarga Besar NU

Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto menghadiri hari lahir (harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). Prabowo menyatakan sejak masih menjadi prajurit TNI sudah dekat dengan kalangan ulama.

"Saya kira tokoh-tokoh ulama yang ada mengerti, mengenal saya, bahwa saya memang sudah lama dekat dengan kalangan ulama," kata Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam harlah NU.

Menurut Prabowo, tentara atau prajurit TNI memang selalu dekat dengan para ulama, sebab sering menghadapi bahaya dan maut apabila bertugas. Oleh sebab itu, Prabowo sering menemui ulama sejak masih muda.

"Saya sering cerita, kenapa saya dekat sekali dengan ulama, karena saya ini mantan prajurit, mantan tentara. Tentara selalu dekat dengan ulama. Kenapa? Karena seorang prajurit itu dari sejak muda dia harus berangkat tugas menghadapi bahaya, menghadapi maut dan biasanya orang kalau menghadapi maut ya cari kiai. Jadi saya cari kiai dari muda," jelas Prabowo Subianto.

Prabowo merasakan aura kesejukan, kekeluargaan, dan perdamaian saat menghadiri harlah ke-102 NU. Dia mengaku nyaman dan aman berada di tengah-tengah keluarga besar Nahdlatul Ulama.

"Sepertinya saya kalau masuk ke sini saya dapat energi baru, saya dapat kekuatan baru. Sepertinya setelah hadir di sini, saya tambah berani, dan saya tambah bertekad untuk tidak mengecewakan kepercayaan yang diberikan kepada saya dan saudara Gibran Rakabuming Raka dan semua anggota koalisi kami," tuturnya.

Prabowo Sebut NU Berjasa bagi Bangsa

Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Prabowo menyampaikan NU berjasa besar terhadap lahirnya bangsa Indonesia sebab perjuangan kemerdekaan berpusat di pesantren-pesantren. Prabowo menyebut NU yang selalu hadir dan mengambil sikap untuk menyelamatkan negara dan bangsa Republik Indonesia.

"Proklamasi kemerdekaan Indonesia diproklamasikan di Jakarta, tetapi kemerdekaan Indonesia diuji di Surabaya, diuji di Jawa Timur. Dan dalam pertempuran 10 November, di situlah munculnya para ulama sebagai pejuang, perintis dan pemimpin dalam membela kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Prabowo Subianto.

Untuk itu, dia merasa terhormat bisa diundang dalam puncak peringatan harlah NU yang ke-102. Prabowo mengapresiasi Nahdlatul Ulama sebagai organisasi dan rumah besar bagi para ulama yang memperjuangkan Islam.

"Saya sampaikan penghormatan saya bahwa para pimpinan NU dari masa ke masa konsekuen terus dalam menjaga bahwa Nahdlatul Ulama merupakan organisasi besar, rumah besar para ulama, para pemuka Islam yang memperjuangkan Islam yang damai, Islam yang sejuk, Islam yang rahmatan lil alamin," pungkas Prabowo Subianto.

Infografis Momentum Penting di Balik 1 Abad Nahdlatul Ulama. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Momentum Penting di Balik 1 Abad Nahdlatul Ulama. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya