Dukung Makan Bergizi Gratis, NU Siapkan 8.000 Hektare Sawah untuk Ditanam Padi Gogo

Ketua Umum PBNU Gus Yahya mengungkapkan bahwa NU telah berhasil menggalang 8.000 hektar sawah untuk ditanam dengan padi gogo, sebagai bagian dari program Makan Bergizi Gratis yang digagas NU.

oleh Tim News diperbarui 06 Feb 2025, 11:44 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 11:44 WIB
Ketua Umum PBNU Angkat Bicara Terkait Pertemuan Lima Kader NU dengan Presiden Israel
Menurut Gus Yahya, PBNU sama sekali tidak mendapat informasi soal kunjungan kelima kadernya itu ke Israel. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, (5/2/2025) malam, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyampaikan kabar gembira.

Di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gus Yahya mengungkapkan bahwa NU telah menggalang 8.000 hektar sawah untuk ditanam dengan padi gogo.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program Makan Bergizi Gratis yang digagas NU.

"Kami telah membentuk tim akselerasi NU untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis dan telah memulai bekerja bersama BGN untuk berkontribusi bagi sukses program Makan Bergizi Gratis tersebut," kata Gus Yahya.  

Lebih lanjut, Gus Yahya menjelaskan bahwa pada Januari 2025, tim dari lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk menggalang petani-petani Nahdlatul Ulama.

"Bapak presiden dan kami berhasil sejauh ini menggalang sampai sekurang-kurangnya 8.000 hektar sawah untuk ditanam dengan padi gogo, ungkapnya. Kami akan teruskan dengan warga Nahdlatul Ulama petani-petani Nahdlatul Ulama yang tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya. 

Kapolri: Kerjasama dengan NU Tak Sebatas Kamtibmas, Bisa Juga soal Makan Bergizi Gratis

Global Terrorism Index menyebut Indonesia masih berada pada peringkat 31 dari 163 negara perihal terorisme. Artinya, terorisme belum hilang dari Bumi Pertiwi.

Meski begitu, menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serangan teror saat ini sudah jauh menurun, kuncinya karena adanya tindak pencegahan yang terus dilakukan, salah satunya bersinergi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Terima kasih, NU menjadi yang paling depan dalam hal ini,” kata Listyo pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (6/2/2025).

Listyo menilai, NU dan Polri bisa bekerja sama di seluruh tingkatan kepengurusan. Sebab, NU memiliki sumber daya dan kepengurusan hingga tingkat desa.

"Ini tentunya akan sangat baik kalau kemudian bisa dikolaborasikan dengan seluruh elemen bangsa, kementerian dan lembaga, termasuk Polri," ujarnya.

Menurut Listyo, kolaborasi NU dan Polri tidak hanya soal membantu menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat (kamtibmas), tetapi juga dalam berbagai hal, seperti makan bergizi gratis, swasembada pangan, Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tujuannya, mencapai bonus demografi Indonesia yang membawa lompatan terhadap kemajuan bangsa.

"Harapan kami, NU terus bisa bersatu bersama dengan seluruh elemen khususnya Polri untuk bergandengan tangan, saling menguatkan untuk mewujudkan Indonesia maslahat, bangsa yang kuat, terhormat, dan sejahtera, bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun Ghafur," harap Listyo.

Listyo meyakini, sesuai arahan Presiden Prabowo soal pertumbuhan ekonomi maka stabilitas keamanan nasional menjadi kunci. Sebab dimensi keamanan nasional tidak dapat dipisahkan dari kinerja ekonomi.

"Terjaganya keamanan dan ketertiban masyarakat dapat mendukung pertumbuhan ekonomi," pungkas jenderal Polri bintang empat tersebut.

Infografis Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Diubah Jadi Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Diubah Jadi Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya