Liputan6.com, Jakarta - PT Timah Tbk menjatuhkan sanksi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap salah satu pegawainya, DCW, yang sempat disorot karena mengkritik pelayanan BPJS Kesehatan di media sosial. Itulah top 3 news hari ini.
Keputusan ini diambil setelah perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap DCW seperti disampaikan Kepala Bidang Komunikasi PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, Kamis, 6 Februari 2025.
Advertisement
Baca Juga
Anggi menegaskan keputusan tersebut merupakan bentuk ketegasan dan komitmen perusahaan dalam menegakkan aturan serta etika kerja. Ia juga menyatakan bahwa DCW kini tidak lagi memiliki keterkaitan dengan PT Timah Tbk.
Advertisement
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengatakan ada pihak yang kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan bajingan dan tolol. Namun, Prabowo mengaku tak mempersalahkan cacian-cacian yang ditujukan kepadanya.
Prabowo enggan menyebut pihak yang mengolok-oloknya. Dia mengatakan masyarakat pasti mengetahui sosok yang suka mengucap kata-kata kasar itu. Dia tak mau ambil pusing dengan perkataan-perkataan orang.
Prabowo menegaskan dirinya berkomitmen untuk membangun pemerintahan yang bersih dari penyelewenangan dan bebas korupsi.
Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap satu buronan kasus importasi gula Kementerian Perdagangan (Kemendag) tahun 2015 sampai dengan 2016.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar menyampaikan, sosok yang ditangkap itu adalah tersangka Ali Sanjaya Boedidarmo (ASB) selaku Direktur Utama (Dirut) PT Kebun Tebu Mas (KTM).
Belum ada informasi lebih lanjut perihal penangkapan tersebut. Tersangka Ali Sanjaya kini masih dalam pemeriksaan penyidik di Kejagung, Kamis, 6 Februari 2025.
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis 6 Februari 2025:
1. PT Timah Pecat Karyawan yang Berulah di Sosmed
PT Timah Tbk menjatuhkan sanksi pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap salah satu pegawainya, DCW, yang sempat disorot karena mengkritik pelayanan BPJS Kesehatan di media sosial.
Keputusan ini diambil setelah perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap DCW.
"Kami sampaikan bahwa PT Timah Tbk telah menetapkan sanksi pemutusan hubungan kerja terhadap yang bersangkutan," ujar Kepala Bidang Komunikasi PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Februari 2025.
Anggi menegaskan keputusan tersebut merupakan bentuk ketegasan dan komitmen perusahaan dalam menegakkan aturan serta etika kerja. Ia juga menyatakan bahwa DCW kini tidak lagi memiliki keterkaitan dengan PT Timah Tbk.
Advertisement
2. Prabowo Curhat Dimaki Bajingan dan Tolol: Saya Enggak Sebut Namanya
Presiden Prabowo Subianto mengatakan ada pihak yang kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan bajingan dan tolol. Namun, Prabowo mengaku tak mempersalahkan cacian-cacian yang ditujukan kepadanya.
"Jangan kira kami-kami ini bodoh. Memang ada yang mengatakan saya ini tolol, enggak papa.Ada yang mengatakan saya bajingan yang tolol," kata Prabowo saat menghadiri Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan Jakarta, Rabu 5 Februari 2025.
Prabowo enggan menyebut pihak yang mengolok-oloknya. Dia mengatakan masyarakat pasti mengetahui sosok yang suka mengucap kata-kata kasar itu.
"Tapi saya nggak sebut namanya, kalian sudah tahu, enggak papa. Tapi kami paham dan kami mengerti," ujarnya.
3. Kejagung Tangkap Buronan Korupsi Impor Gula Kemendag
Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap satu buronan kasus importasi gula Kementerian Perdagangan (Kemendag) tahun 2015 sampai dengan 2016.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar menyampaikan, sosok yang ditangkap itu adalah tersangka Ali Sanjaya Boedidarmo (ASB) selaku Direktur Utama (Dirut) PT Kebun Tebu Mas (KTM). "Iya ASB, Dirut PT KTM," tutur Harli saat dikonfirmasi, Rabu, 5 Februari 2025.
Belum ada informasi lebih lanjut perihal penangkapan tersebut. Tersangka Ali Sanjaya kini masih dalam pemeriksaan penyidik di Kejagung.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap tersangka Hendrogiarto Antonio Tiwow (HAT) selaku Direktur PT Duta Sugar International (DSI) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015-2016.
Advertisement