Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang mengingatkan Prabowo agar tidak ada matahari kembar mendapat tanggapan dari PDI Perjuangan (PDIP).
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Sitorus menanggapi pernyataan SBY itu dengan santai. Dia menegaskan matahari memang hanya satu. Menurutnya, bila ada dua matahari kehancuran akan terjadi.
Advertisement
Baca Juga
"Ya matahari memang cuma ada satu, kalau dua, bisa terbakar ini bumi," ujar dia kepada wartawan, di Jaksel pada Rabu (12/2/2025).
Advertisement
Namun, bila dihubungkan ke dalam konteks politik dari pernyataan SBY, Deddy enggan berspekulasi lebih jauh.
"Ya itu kan natural, jadi jangan sampa ada matahari kembar, kalau ada matahari kembar, kiamat, itu secara alam semesta. Secara politik, ga tahu lah, tanya SBY lah pengalamannya," ucap dia.
Ketika disinggung lebih jauh, apakah pernyataan SBY ada kaitannya harmonisasi Prabowo dengan Joko Widodo, Deddy mengatakan sebaiknya Indonesia tetap memiliki satu matahari.
"Kalau saya menganggap dan berharap kita hanya punya satu matahari. Cuma ada, bulan yg pengen jadi matahari, itu kan biasa lah. Apalagi kalau, apa namanya, belum bisa memisah antara posisi dulu dan sekarang," ucap dia. Namun, Deddy memberikan petunjuk, orang yang dimaksud sering muncul di media.
"Ya siapa yang muncul tiga kali kayak makan obat sehari di depan media. Yang dikunjungi jadi situs wisata, kan udah tahu semua," ucap dia.
Â
Hanya Asumsi
Deddy menduga bahwa pernyataan SBY terkait dengan hal tersebut, namun dia menegaskan itu hanya asumsinya.
"Mungkin maksud SBY ke sana, tapi dugaan saya," terang dia.
Intinya, Deddy menilai SBY ingin mengingatkan bahwa dalam sistem presidensial, pemimpin tertinggi seharusnya hanya satu.
"Yang pasti pak SBY mengingatkan berdasarkan pengalaman beliau, bahwa dalam satu negara harusnya apalagi di sistem presidensil ya bahwa sebaiknya pemimpin tertinggi itu cuma satu. Dan setahu saya sih sampe sekarang cuma satu," ujar dia.
"Bahwa ada yg berupaya berupaya ya namanya juga usaha, kasihan biarin aja," dia menandaskan.
Advertisement