Fatma Gus Ipul: Penting Pahami Bahasa Isyarat Guna Berkomunikasi dengan Teman Tuli

Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf menekankan memahami bahasa isyarat sebagai jembatan komunikasi.

oleh Fachri pada 25 Feb 2025, 10:30 WIB
Diperbarui 25 Feb 2025, 10:28 WIB
Fatma Saifullah Yusuf.
Fatma Saifullah Yusuf saat menghadiri pengenalan bahasa isyarat di Sentra Mulya Jaya Kemensos, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Guna mewujudkan komunikasi yang inklusif sekaligus meningkatkan empati terhadap teman tuli, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf menekankan memahami bahasa isyarat sebagai jembatan komunikasi.

"Sebelum kita bisa meningkatkan kepedulian dan kesadaran kita terhadap mereka, kita harus lebih dulu memahami bahasa isyarat yang sekarang ini akan kita pelajari," ujarnya.

"Bahasa isyarat ini merupakan jembatan komunikasi yang sangat penting bagi kita dengan teman tuli," imbuh Fatma.

Melihat pentingnya bahasa isyarat, Kemensos menggelar pengenalan bahasa isyarat di Sentra Mulya Jaya Kemensos, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Sekitar 50 pengurus DWP Kemensos turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

"Pengenalan bahasa isyarat, penting serta relevan dengan kerja Kemensos melalui Sentra Terpadu dan Sentra yang tersebar di seluruh Indonesia, lantaran menangani Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang beraneka ragam, salah satunya penyandang disabilitas sensorik rungu wicara," ujar Fatma.

"Kita ingin mendukung teman-teman tuli, supaya kita bisa berkomunikasi lebih lanjut dengan mereka karena kita sering sekali berhubungan dengan teman-teman ini di setiap kegiatan Kemensos," jelasnya.

Proses Terapi Sangat Penting

Fatma Saifullah Yusuf.
Fatma Saifullah Yusuf saat menghadiri pengenalan bahasa isyarat di Sentra Mulya Jaya Kemensos, Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Fatma menekankan pentingnya proses terapi pada rehabilitasi sosial para penyandang disabilitas yang menjadi tugas kerja sentra-sentra yang dimiliki Kemensos.

"Harapannya di seluruh sentra se-Indonesia yang dimiliki oleh Kemensos dapat ditingkatkan fasilitas terapinya, karena masyarakat sangat membutuhkan terutama para penyandang disabilitas dari kalangan rentan," ujarnya.

"Kita ingin tahu apa yang ada di sentra ini, supaya bisa lebih mengenal apa yang menjadi tanggung jawab atau bagian dari pelayanan kita terhadap hak-hak kesehatan masyarakat rentan, masyarakat miskin ekstrem, dan juga para penyandang disabilitas," jelas Fatma.

 

Kemensos.
Bantuan dari Kemensos untuk bantuan atensi penyandang disabilitas. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Selain menggelar pengenalan bahasa isyarat, DWP Kemensos turut menyerahkan secara simbolis bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada lima orang anak dengan disabilitas yang terdiri dari tiga disabilitas intelektual dan dua disabilitas rungu wicara.

Alat penunjang terapi yang diserahkan, antara lain balance board, bola kacang, bowling set, alat melatih otot jari, kartu set fonem artikulasi, magic workbook, magic draw set, permainan edukatif, alat elevasi lateralisasi lidah, sikat terapi sensory, dan walker.

Bantuan yang diserahkan berupa alat penunjang terapi dan nutrisi dengan total bantuan senilai Rp16,5 juta.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya