Danantara Diluncurkan, Gekrafs Optimistis Ekonomi Kreatif Jadi Magnet Investasi

Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian, menegaskan bahwa ekonomi kreatif bukan sekadar panggung budaya, melainkan sektor dengan potensi return on investment (ROI) tinggi.

oleh Tim News Diperbarui 25 Feb 2025, 22:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 18:49 WIB
Gekraf
Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) optimistis investasi melalui Danantara dapat membawa dampak positif bagi industri kreatif yang kian berkembang di Indonesia. (Tim News).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Peluncuran Danantara, lembaga pengelola investasi negara yang baru, membuka peluang bagi sektor ekonomi kreatif untuk mendapatkan suntikan dana segar. Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) optimistis investasi melalui Danantara dapat membawa dampak positif bagi industri kreatif yang kian berkembang di Indonesia.

Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian, menegaskan bahwa ekonomi kreatif bukan sekadar panggung budaya, melainkan sektor dengan potensi return on investment (ROI) tinggi.

"Sudah saatnya melihat investasi di sektor kreatif bukan sekadar membiayai hobi atau seni, tetapi sebagai instrumen ekonomi yang memiliki daya ungkit tinggi," ujar Kawendra, Selasa (25/2/2025).

Menurutnya, sektor kreatif memiliki daya tahan terhadap gejolak ekonomi global dan mampu menciptakan nilai tambah secara cepat. Ia pun mendorong Danantara agar berani melirik potensi industri kreatif yang semakin kompetitif di pasar internasional.

Komitmen Pemerintah dan Danantara

Presiden Prabowo Subianto juga menyoroti pentingnya Danantara sebagai instrumen pembangunan nasional.

“Danantara Indonesia bukan hanya sebuah badan pengelola investasi, tetapi juga harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia," ungkap Prabowo.

Dukungan terhadap sektor kreatif juga datang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang menekankan pentingnya insentif fiskal untuk mendukung pertumbuhan industri ini.

"Kami akan terus mendorong kebijakan yang mendukung investasi di sektor ekonomi kreatif agar mampu bersaing di tingkat global," ujarnya.

CEO Grup Danantara, Rosan Roeslani, memastikan lembaganya akan mengoptimalkan aset dan dividen BUMN untuk investasi strategis, termasuk di industri kreatif.

"Kami melihat ekonomi kreatif sebagai sektor dengan potensi besar, baik dalam menciptakan lapangan kerja maupun meningkatkan daya saing ekonomi nasional," kata Rosan.

 

Ekonomi Kreatif: Sektor Menjanjikan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,44 persen terhadap PDB nasional dan menyerap 14,28 persen tenaga kerja. Pada 2022, nilai tambah sektor ini mencapai Rp1.280 triliun dan terus meningkat pada 2023.

Keberhasilan beberapa negara dalam mengalokasikan dana abadi (SWF) mereka ke industri kreatif menjadi contoh bahwa sektor ini memiliki prospek cerah. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Inggris telah sukses menanamkan investasi di bidang media, hiburan, seni, dan desain dengan imbal hasil yang kompetitif.

Gekrafs menilai Indonesia memiliki potensi serupa, terutama dengan meningkatnya daya saing produk kreatif lokal di pasar global.

Kombinasi antara Danantara sebagai mesin investasi negara dan talenta kreatif Indonesia diyakini akan menciptakan cerita sukses kelas dunia, mulai dari film box-office internasional, gim digital populer, hingga produk fesyen yang menembus pasar global.

"Kami di Gekrafs mendorong para pemangku kepentingan, termasuk Danantara, untuk berani melirik potensi besar ekonomi kreatif. Investasi ini tidak hanya akan menguntungkan secara finansial, tetapi juga akan meningkatkan daya saing dan reputasi Indonesia di mata dunia. Kami siap berdiskusi dan memberikan pemetaan potensi kreatif di berbagai daerah, agar investasi dapat tepat sasaran dan berkelanjutan," ungkap Kawendra.

Kawendra juga menekankan pentingnya dukungan dalam hal regulasi, pendidikan, dan pemasaran.

“Dukungan investasi harus diiringi dengan kebijakan yang mendukung proses kreatif, serta peningkatan kualitas SDM. Di era persaingan global, talenta adalah aset utama. Gekrafs akan terus bersinergi dengan pemerintah dan dunia usaha untuk menciptakan ekosistem kreatif yang inklusif," jelasnya.

Ketua Bidang Kerja Sama Gekrafs, Amin Ahlun, menegaskan kesiapan Gekrafs untuk berkolaborasi secara global.

"Kami siap membuka ruang kolaborasi dengan Danantara serta mitra internasional untuk mendorong produk kreatif Indonesia menembus pasar dunia sekaligus menarik investasi global ke Tanah Air," jelas Amin.

Dengan diversifikasi investasi Danantara ke sektor kreatif, diharapkan Indonesia dapat mengembangkan ekosistem industri kreatif yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di tingkat global.

Infografis

Infografis Struktur Lengkap Danantara.
Infografis Struktur Lengkap Danantara. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya