Liputan6.com, Jakarta - Binus International Week 2025 kembali hadir. Acara yang berlangsung pada 25-27 Februari 2025 merupakan bentuk upaya Binus University dalam meningkatkan kompetensi komunikasi lintas budaya dan penanaman wawasan global bagi mahasiswa.
Mahasiswa di seluruh kampus Binus University dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan lebih dari 28 rekanan dari 13 negara.
Advertisement
Baca Juga
Misalnya, mahasiswa dapat mendapatkan informasi mengenai studi lanjutan ke luar negeri, berdiskusi dengan perwakilan kedutaan asing, hingga kesempatan lainnya untuk memperkaya nilai tambah pembelajaran di luar ruang kelas.
Advertisement
"Internasionalisasi menjadi fokus dari Binus University untuk membekali mahasiswa dengan soft skills dan perspektif internasional sebagai nilai tambah yang membuat mereka menjadi semakin kompetitif menghadapi tantangan dunia kerja global setelah lulus," ujar Vice Rector for Collaboration & Global Engagement Rini Setiowati di Binus University, melalui keterangan tertulis, Selasa (25/2/2025).
Hal tersebut, lanjut dia, selaras dengan strategic objective perguruan tinggi yang fokus agar 2 dari 3 lulusan dapat bekerja di perusahaan global atau menjadi entrepreneur.
"Kegiatan ini merupakan upaya kami serta seluruh civitas akademika untuk menunjukkan bagaimana internasionalisasi berdampak pada perkembangan mahasiswa Binus University, di mana, pembelajaran di kelas ditunjang dengan pengalaman global yang sesuai dengan minat masing-masing," terang Rini.
Â
Bisa Kenalkan Budaya
Rini mengatakan, Binus International Week 2025 merupakan bagian penting yang mendukung Study Abroad, salah satu program unggulan dari Enrichment Program BINUS University.
"Pada program ini, setiap mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar di universitas mancanegara yang menjadi mitra global Binus University yang tersebar di seluruh penjuru benua. Komitmen institusi dalam menjalin kerjasama strategis turut menjadi fokus dalam kegiatan ini," ucap dia.
Menurut Rini, perguruan tinggi kelas dunia seperti Griffith University dan Boston University – MET International, serta industri seperti Bibit.id dan Bosch juga memberi kontribusinya sebagai bentuk pengayaan mahasiswa tentang kebutuhan industri yang dinamis.
"Sesi pengayaan kepada mahasiswa diharapkan dapat memperkenalkan kepada budaya yang berbeda, sehingga mengasah keterampilan komunikasi lintas budaya untuk mampu beradaptasi lebih baik saat berada di industri," tambah Rini. "Melalui tema Go Further! Fostering Partnership Across Cultures, BINUS University menjadi institusi yang menekankan pengalaman internasional sebagai bagian dari perkembangan holistik mahasiswa untuk menjadi individu yang dapat memberi dampak berkelanjutan di masyarakat," jelas dia.
Advertisement
