Liputan6.com, Jakarta - Pengangkatan Letkol Teddy Indra Wijaya sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto belakangan ini menjadi perbincangan publik. Pasalnya, Letkol Teddy yang sebelumnya dikenal sebagai Mayor Teddy merupakan prajurit aktif TNI, sehingga posisinya di lingkaran sipil menuai berbagai tanggapan.
Selain persoalan status aktifnya sebagai anggota militer, publik juga mengomentari sikap dan gestur Letkol Teddy yang dianggap terlalu protektif bahkan terkesan kurang ramah saat menjalankan tugas mendampingi Presiden.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi sorotan ini, Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta, Arief Rosyid Hasan, menyebut bahwa Letkol Teddy adalah sosok pemuda yang patriotis, berprestasi, dan loyal kepada negara. Menurutnya, tugas yang dijalankan Teddy saat ini adalah amanah berat dan sangat mulia.
Advertisement
"Letkol Teddy adalah contoh nyata bagaimana orang muda bisa muncul dan menjadi pemimpin dengan rekam jejak yang teruji. Menurut saya, amanah yang diemban Letkol Teddy adalah tugas yang sangat berat dan mulia,” ujar Arief dalam keterangannya, Selasa (19/3).
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap dedikasi dan keberanian Letkol Teddy dalam menjalankan tugasnya sebagai Seskab, terlebih sebelumnya menjabat sebagai ajudan pribadi Presiden Prabowo saat masih menjadi Menteri Pertahanan.
“Kita lihat langsung bagaimana Mas Teddy berdedikasi tinggi dan siap pasang badan, bahkan jika taruhannya adalah nyawa sekalipun,” ucap mantan Ketua Umum PB HMI periode 2013–2015 ini.
Kontribusi Pemuda Penting bagi Bangsa
Arief juga menyoroti bahwa kehadiran pemuda dalam kabinet dan lingkaran pemerintahan Presiden Prabowo merupakan suatu kemajuan positif.
Meski demikian, menurutnya masih banyak tantangan, terutama terkait penerimaan publik terhadap orang muda dalam posisi strategis.
"Bangsa ini belum sepenuhnya ikhlas menerima semakin banyak anak muda yang berkontribusi. Padahal, sejak dulu, orang muda adalah penggerak sejarah. Sebagai contoh, sosok Jenderal Soedirman yang bisa menjadi Panglima TNI di usia 29 tahun dan berjasa besar bagi bangsa," tambah Arief.
Dia berharap, masyarakat semakin terbuka dan memberikan ruang lebih luas bagi pemuda untuk berkontribusi nyata bagi Indonesia.
"Kita membutuhkan lebih banyak sosok seperti Letkol Teddy—pemimpin yang tidak melihat potensi pemuda dari kejauhan, tetapi seperti semangat Presiden Prabowo sendiri, Letkol Teddy
Advertisement
