Jeddah ialah sebuah kota yang merupakan kota pelabuhan utama di Arab Saudi. Kota ini menjadi pusat pelabuhan laut, maupun udara. Jeddah terletak di tepi Laut Merah dan kota lain di Arab Saudi. Kota ini memiliki iklim gurun. Jeddah dulunya hanyalah sebuah desa nelayan pada 2500 tahun yang lalu. Jeddah didirikan pada tahun 647 Masehi oleh Khalifah Utsman bin Affan. Jeddah merupakan sebuah kota dagang yang memiliki fasilitas kota yang cukup memadai. Pelabuhan laut Jeddah merupakan pelabuhan bebas dan pelabuhan utama yang menjadi sentral perdagangan menuju berbagai negara termasuk pesisir timur Afrika dan Yaman.
Kota Jeddah dipimpin oleh seorang Walikota yang bernama Hani Abu Ras dan Gubernur Kota, Mish' al Al-Saud serta Gubernur Provinsi Khaled Al-Faisal. Tercatat perhitungan penduduk tahun 2014 sebesar 3,976,000 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 2,500 jiwa/km2.
KJRI Jeddah: Tak Ada WNI jadi Korban Ledakan Bom Madinah
Aksi teror ledakan bom kembali terjadi di Arab Saudi, melanda Masjid Syeikh Faraj Al'Umran di Kota Qatif. Mengetahui kabar ledakan bom Madinah, pihak KJRI Jeddah bergegas mencari informasi tentang warga negara Indonesia WNI yang ada di sana. "Hingga saat ini tidak didapati adanya korban WNI," demikian keterangan pihak KBRI Jeddah dalam keterangan tertulis yang di-posting di akun Twitter @KJRIJeddah, Selasa (5/7/2016). "Dipastikan tak ada WNI korban ledakan tersebut, karena terjadi di daerah terbatas," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Lalu Muhamad Iqbal.
Pemerintah Jeddah Berencana Bangun Gedung Tertinggi di Dunia
Kota Jeddah di Arab Saudi berambisi menjadi kota maju berskala global. Upaya mewujudkannya, pemerintah Arab Saudi berencana membangun gedung pencakar langit yang nantinya menjadi gedung tertinggi di dunia. Gedung tersebut akan mengakomodasi beberapa kebutuhan seperti kondominium, ruangan kantor, hingga kamar hotel. Diperkirakan proyek tersebut mampu rampung pada 2019. Sayang, pembangunannya harus terganjal beberapa masalah. Mengutip Wall Street Journal, Jumat (5/2/2016), harga minyak yang jatuh akhir-akhir ini berimbas pada perekonomian Arab Saudi. Hal ini akhirnya menyisakan pertanyaan, akankah apakah proyek senilai US$ 20 miliar tersebut akan mampu selesai dan laku di pasaran.
Berita Terbaru
Prabowo Borong Buku di New Delhi, Dari Sejarah hingga Ekonomi
Sejarah dan Tema Hari Gizi Nasional 2025
Top 3 Islami: Janda Menikah Lagi Apa Bisa Bertemu Suami Pertama di Surga? Umat Nabi Dijamin Masuk Surga tapi.. Simak Buya Yahya dan Gus Baha
Apa Penyebab Baterai HP Boros? Kenali Faktor dan Solusinya
Tinggal Bawa Badan dan Duit Rp 3 Jutaan Bisa Merasakan Sensasi Balapan di Sirkuit Mandalika
Jadi Asisten Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg Akui Tak Sabar Latih Timnas Indonesia
Menteri ATR Persilakan Agung Sedayu Buktikan Keabsahan Sertifikat Pagar Laut di Tangerang
Tips Weekend Produktif: Maksimalkan Waktu Liburan Anda
Bitcoin Turun Usai Donald Trump Tandatangani Perintah Eksekutif Kripto
Kebiasaan Miliarder yang Jadi Bekal Sukses
Morgan Stanley Kembali Lepas Saham FILM, Ini Tujuannya
5 Rekomendasi Spot Wisata Pantai di Kebumen