Akun twitter Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki 2,7 juta lebih follower. Namun dari jumlah tersebut, 35 % di antaranya merupakan akun palsu. Temuan ini didapatkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Tim Prapancha Research.
"Dari hasil tilikan tim peneliti, hanya 36% atau sekitar 972 ribu pengikutnya yang aktif. Sisanya, sebesar 29% pengikutnya adalah akun pasif, dan 35% diduga akun palsu," kata peneliti Prapanca Research, Cindy Herlinmarta, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (7/7/2013).
Cindy menjelaskan, akun palsu biasanya tidak memiliki pengikut dan memiliki satu atau dua kicauan 'rekayasa' atau tidak pernah berkicau sama sekali. Sedangkan akun pasif ialah akun dengan pengikut nyata. "Namun tidak pernah berkicau (tidak aktif)," tutur dia.
Saat ini, tambah Cindy, praktik jual-beli akun palsu sangat marak. Sejauh pantauan tim peneliti PR, harga jual yang ditawarkan penyedia jasa pengikut palsu berkisar dari Rp 10 hingga Rp 100 per follower. Dengan merogoh kocek Rp 50.000, seseorang bisa memperoleh 1.000 pengikut hanya dalam waktu 24 jam.
"Tetapi tentu saja akun-akun ini "tidak memiliki kehidupan". Akun palsu rata-rata tidak memiliki pengikut, tidak atau hanya sedikit berkicau, sehingga cukup mudah diidentifikasi," ujarnya.
Selain akun @SBYudhoyono, tak sedikit akun politisi lain yang diikuti banyak pengikut yang diduga palsu. Cindy mencontohkan akun Menkominfo Tifatul Sembiring, yang dikenal aktif ber-twitter. "Diduga memiliki 34% pengikut palsu. Sisanya 43% tidak aktif, dan hanya 23% yang aktif," katanya.
Sementara pengikut @hattarajasa (Menko Perekonomian Hatta Rajasa) 35% diduga palsu, 39% tidak aktif, dan hanya 26% yang aktif. Pengikut @prabowo08 (Prabowo Subianto) 34% diduga palsu, 40% tidak aktif, 26% aktif. Sedangkan pengikut @aburizalbakrie (Abu Rizal Bakrie) 27% diduga palsu, 42% tidak aktif, 31% aktif.
Kendati demikian, angka follower yang diduga palsu lebih mencengangkan lagi pada akun-akun selebritas. Sherina Munaf, penyanyi dengan akun @sherinamunaf yang memiliki 6,2 juta follower, diduga memiliki 3,16 juta pengikut palsu (51%), sementara 36%-nya tidak aktif. Ini menyisakan hanya sekitar 1 juta atau 17% pengikutnya yang aktif.
Akun penyanyi Afgan (@afgansyah_reza) memiliki 50% pengikut yang diduga palsu, 29% tidak aktif, 21% aktif; lantas penyanyi Agnez Monica (@agnezmo) mempunyai 46% pengikut yang diduga palsu, 32% tidak aktif, 22% aktif.
Namun, pola ini tak semata terjadi di Indonesia. Akun para politisi dan selebritas Barat memiliki jumlah pengikut diduga palsu yang juga menakjubkan. "Obama, ambil saja. Dari 33,7 juta pengikut @BarackObama di Twitter, 54% diduga palsu. Sisanya 27% tidak aktif, dan hanya 19% yang aktif," tutur Cindy. (Eks/Yus)
"Dari hasil tilikan tim peneliti, hanya 36% atau sekitar 972 ribu pengikutnya yang aktif. Sisanya, sebesar 29% pengikutnya adalah akun pasif, dan 35% diduga akun palsu," kata peneliti Prapanca Research, Cindy Herlinmarta, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (7/7/2013).
Cindy menjelaskan, akun palsu biasanya tidak memiliki pengikut dan memiliki satu atau dua kicauan 'rekayasa' atau tidak pernah berkicau sama sekali. Sedangkan akun pasif ialah akun dengan pengikut nyata. "Namun tidak pernah berkicau (tidak aktif)," tutur dia.
Saat ini, tambah Cindy, praktik jual-beli akun palsu sangat marak. Sejauh pantauan tim peneliti PR, harga jual yang ditawarkan penyedia jasa pengikut palsu berkisar dari Rp 10 hingga Rp 100 per follower. Dengan merogoh kocek Rp 50.000, seseorang bisa memperoleh 1.000 pengikut hanya dalam waktu 24 jam.
"Tetapi tentu saja akun-akun ini "tidak memiliki kehidupan". Akun palsu rata-rata tidak memiliki pengikut, tidak atau hanya sedikit berkicau, sehingga cukup mudah diidentifikasi," ujarnya.
Selain akun @SBYudhoyono, tak sedikit akun politisi lain yang diikuti banyak pengikut yang diduga palsu. Cindy mencontohkan akun Menkominfo Tifatul Sembiring, yang dikenal aktif ber-twitter. "Diduga memiliki 34% pengikut palsu. Sisanya 43% tidak aktif, dan hanya 23% yang aktif," katanya.
Sementara pengikut @hattarajasa (Menko Perekonomian Hatta Rajasa) 35% diduga palsu, 39% tidak aktif, dan hanya 26% yang aktif. Pengikut @prabowo08 (Prabowo Subianto) 34% diduga palsu, 40% tidak aktif, 26% aktif. Sedangkan pengikut @aburizalbakrie (Abu Rizal Bakrie) 27% diduga palsu, 42% tidak aktif, 31% aktif.
Kendati demikian, angka follower yang diduga palsu lebih mencengangkan lagi pada akun-akun selebritas. Sherina Munaf, penyanyi dengan akun @sherinamunaf yang memiliki 6,2 juta follower, diduga memiliki 3,16 juta pengikut palsu (51%), sementara 36%-nya tidak aktif. Ini menyisakan hanya sekitar 1 juta atau 17% pengikutnya yang aktif.
Akun penyanyi Afgan (@afgansyah_reza) memiliki 50% pengikut yang diduga palsu, 29% tidak aktif, 21% aktif; lantas penyanyi Agnez Monica (@agnezmo) mempunyai 46% pengikut yang diduga palsu, 32% tidak aktif, 22% aktif.
Namun, pola ini tak semata terjadi di Indonesia. Akun para politisi dan selebritas Barat memiliki jumlah pengikut diduga palsu yang juga menakjubkan. "Obama, ambil saja. Dari 33,7 juta pengikut @BarackObama di Twitter, 54% diduga palsu. Sisanya 27% tidak aktif, dan hanya 19% yang aktif," tutur Cindy. (Eks/Yus)