`Tinju Berdarah` Nabire, Polisi Periksa 13 Terduga Pelaku

Pertandingan tinju di Nabire, Papua, Minggu 14 Juli malam berakhir tragis. Sebanyak 17 orang tewas akibat kerusuhan itu.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 15 Jul 2013, 10:07 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2013, 10:07 WIB
tinju-maut-4-130715b.jpg
Pertandingan tinju di Nabire, Papua, Minggu 14 Juli malam berakhir tragis. Sebanyak 17 orang tewas akibat kerusuhan itu, dan 13 orang kini menjalani pemeriksaan di Polres Nabire.

"13 Orang dimintai keterangan di Polres Nabire, tapi belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol I Gede Sumerta saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Senin (15/7/2013).

"Mereka terdiri dari penonton, panitia, suporter," imbuh Sumerta.

Saat ini, ungkapnya, kondisi di Nabire sudah kondusif. "Kondisi sudah aman terkendali, bahkan hari ini Kapolda Papua sudah terjun ke Nabire," katanya.

Meski begitu, tegasnya, masyarakat diminta untuk tetap waspada.

"Di Nabire tidak berstatus siaga 1, hanya meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan saja," ungkap Sumerta.

Sebelumnya, Kapolres Nabire AKBP Bahara Marpaung mengatakan, insiden tinju berdarah itu berawal saat kejuaraan tinju yang digelar di GOR Kota Lama, Nabire, dimenangkan Alfius Rumkorem dari Sasana Persada menggalahkan Yulianus Pigome dari Sasana Mawa.

Namun, kemenangan itu menyebabkan pendukung Yulianus Pigome tidak terima. Saling ejek pun terjadi yang berlanjut saling lempar bangku hingga menyebabkan para penonton lainnya berebutan keluar dari GOR.

"Akibat saling berdesakan itulah menyebabkan banyak yang tewas dan luka-luka," kata Bahara. (Mut/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya