2 Jenazah terduga teroris yang tewas dalam penyergapan tim Densus 88 Polri di Tulungagung. Jawa Timur, tiba di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah dikawal petugas bersenjata.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (23/7/2013), 2 jenazah terduga teroris itu tiba di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin 22 Juli 2013 sekitar Pukul 23.50 WIB. Kedua jenazah yang dimasukkan dalam peti dibawa masuk ke kamar jenazah untuk diidentifikasi.
Kedua terduga teroris yang disebut bernama Dayat dan Riza diduga terlibat dalam kasus bom Poso dan sejumlah upaya teror lainnya. Keduanya tewas saat disergap di sebuah warung di Jalan Pahlawan No 16, Tulungagung. Dalam penyeragapan itu, 2 terduga teroris juga ditangkap dalam keadaan hidup.
Bukan DPO Tanjunggusta
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie membantah spekulasi yang menyebut 4 terduga teroris adalah buronan tahanan Lapas Tanjunggusta, Medan, yang kabur beberapa waktu lalu. Mereka diduga teroris yang terkait jaringan Poso.
"Mereka DPO kasus di Medan dan Bali. Rencana (kejahatan) mereka belum diketahui, masih dilakukan pendalaman," jelas Ronny.
Ia menambahkan, para terduga teroris ini terlibat aksi pengumpulan dana untuk kegiatan terorisme. Namun, ia tidak merinci peran masing-masing. (Adi)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (23/7/2013), 2 jenazah terduga teroris itu tiba di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin 22 Juli 2013 sekitar Pukul 23.50 WIB. Kedua jenazah yang dimasukkan dalam peti dibawa masuk ke kamar jenazah untuk diidentifikasi.
Kedua terduga teroris yang disebut bernama Dayat dan Riza diduga terlibat dalam kasus bom Poso dan sejumlah upaya teror lainnya. Keduanya tewas saat disergap di sebuah warung di Jalan Pahlawan No 16, Tulungagung. Dalam penyeragapan itu, 2 terduga teroris juga ditangkap dalam keadaan hidup.
Bukan DPO Tanjunggusta
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie membantah spekulasi yang menyebut 4 terduga teroris adalah buronan tahanan Lapas Tanjunggusta, Medan, yang kabur beberapa waktu lalu. Mereka diduga teroris yang terkait jaringan Poso.
"Mereka DPO kasus di Medan dan Bali. Rencana (kejahatan) mereka belum diketahui, masih dilakukan pendalaman," jelas Ronny.
Ia menambahkan, para terduga teroris ini terlibat aksi pengumpulan dana untuk kegiatan terorisme. Namun, ia tidak merinci peran masing-masing. (Adi)