Novi Amelia, terdakwa kasus kecelakaan lalu lintas yang kembali menarik perhatian publik karena 'mengamuk' di atas ojek pada 1 Juli lalu, kini tampil blak-blakan. Novi bicara tentang banyak hal. Dari mulai karir, ambisi, hingga kehidupannya bersama teman-teman.
Rabu 31 Agustus 2013 siang, wanita berbusana blazer hitam, kemeja putih berkerah dipadu celana jins dan sepatu berhak tinggi mendatangi kantor redaksi Liputan6.com, Senayan, Jakarta. Dia Novi Amelia.
Penampilannya sedikit berbeda. Agak seperti orang kantoran. Padahal, Novi baru saja mengikuti casting sebuah film layar lebar. Perbincangan dimulai. Novi masih sedikit kaku dan malu-malu.
Sekian banyak pertanyaan dijawab wanita asal Medan, Sumatra Utara itu dengan lantang. Tapi, ekspresinya berubah total saat mendengar pertanyaan tentang sahabat dan teman dekat. Mata Novi mulai berkaca-kaca, berubah menjadi merah tua.
Ada apa? Sejak tertimpa kasus bertubi-tubi, Novi ditinggal pergi teman-temannya. Semua menjauh. Tak ada sahabat sejati. Hanya keluarga, terutama ibunda yang memberikan kekuatan.
"Ibu selalu bilang, ya udah jangan dipikirin nanti juga balik lagi kok. Sekarang kamu fokus aja kerja," ungkap Novi. "Aku pernah ngajak jalan terus ditanya, `kamu punya duit nggak?` Digituin sedih banget," urai Novi dengan suara tercekat dan berurai air mata. (Ism/Sss)
Rabu 31 Agustus 2013 siang, wanita berbusana blazer hitam, kemeja putih berkerah dipadu celana jins dan sepatu berhak tinggi mendatangi kantor redaksi Liputan6.com, Senayan, Jakarta. Dia Novi Amelia.
Penampilannya sedikit berbeda. Agak seperti orang kantoran. Padahal, Novi baru saja mengikuti casting sebuah film layar lebar. Perbincangan dimulai. Novi masih sedikit kaku dan malu-malu.
Sekian banyak pertanyaan dijawab wanita asal Medan, Sumatra Utara itu dengan lantang. Tapi, ekspresinya berubah total saat mendengar pertanyaan tentang sahabat dan teman dekat. Mata Novi mulai berkaca-kaca, berubah menjadi merah tua.
Ada apa? Sejak tertimpa kasus bertubi-tubi, Novi ditinggal pergi teman-temannya. Semua menjauh. Tak ada sahabat sejati. Hanya keluarga, terutama ibunda yang memberikan kekuatan.
"Ibu selalu bilang, ya udah jangan dipikirin nanti juga balik lagi kok. Sekarang kamu fokus aja kerja," ungkap Novi. "Aku pernah ngajak jalan terus ditanya, `kamu punya duit nggak?` Digituin sedih banget," urai Novi dengan suara tercekat dan berurai air mata. (Ism/Sss)