23 Siswa SMK 4 Muhammadiyah, Kemanggisan, Jakarta Barat, terpaksa diamankan polisi lantaran kedapatan membawa senjata tajam. Ke 23 pelajar itu juga ditangkap karena diduga akan tawuran dengan pelajar lain.
Mereka ditangkap di berbagai tempat, seperti di Jalan Tanjung Duren Utara III, Jalan Daan Mogot, dan belakang Mall Citraland, Jalan Daan Mogot dan Tanjung Duren sekitar pukul 11.00 WIB.
"Ada 23 siswa yang kami amankan, mereka berniat ingin tawuran dengan SMA AA di Daan Mogot," kata Kanit Reskrim Tanjung Duren AKP Budi Setyadi di Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (19/8/2013).
Budi menjelaskan, 1 dari 23 siswa yang ditangkap itu adalah alumni SMK Muhammadiyah. Ia diamankan karena membawa sebilah golok yang akan digunakan untuk tawuran.
"Ada 1 orang alumni kita amankan, karena dia membawa golok untuk mempersiapkan menyerang sekolah lain," jelas Budi.
Selain mengamankan puluhan siswa, polisi juga menyita 14 sepeda motor dan 1 golok bergagang kayu. Puluhan siswa tersebut ditahan di Polsek Tanjung Duren. Untuk mencegah tawuran, polisi akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orangtua murid.
"Kami akan panggil pihak sekolah dan orangtua murid, untuk membuat surat perjanjian tidak tawuran lagi," tukas Budi. (Adi/Sss)
Mereka ditangkap di berbagai tempat, seperti di Jalan Tanjung Duren Utara III, Jalan Daan Mogot, dan belakang Mall Citraland, Jalan Daan Mogot dan Tanjung Duren sekitar pukul 11.00 WIB.
"Ada 23 siswa yang kami amankan, mereka berniat ingin tawuran dengan SMA AA di Daan Mogot," kata Kanit Reskrim Tanjung Duren AKP Budi Setyadi di Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (19/8/2013).
Budi menjelaskan, 1 dari 23 siswa yang ditangkap itu adalah alumni SMK Muhammadiyah. Ia diamankan karena membawa sebilah golok yang akan digunakan untuk tawuran.
"Ada 1 orang alumni kita amankan, karena dia membawa golok untuk mempersiapkan menyerang sekolah lain," jelas Budi.
Selain mengamankan puluhan siswa, polisi juga menyita 14 sepeda motor dan 1 golok bergagang kayu. Puluhan siswa tersebut ditahan di Polsek Tanjung Duren. Untuk mencegah tawuran, polisi akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orangtua murid.
"Kami akan panggil pihak sekolah dan orangtua murid, untuk membuat surat perjanjian tidak tawuran lagi," tukas Budi. (Adi/Sss)