APKLI: Kalau Demokrat Tak Masukkan Jumhur di Konvensi Jelas Rugi

Ketua APKLI Sulawesi Selatan, Sugeng Imam Santoso sekarang ini Partai Demokrat butuh tokoh muda yang memiliki pendukung.

oleh Edward Panggabean diperbarui 20 Agu 2013, 05:59 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2013, 05:59 WIB
jumhur-modal-nyapres130718c.jpg
Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Sulawesi Selatan menilai, di tengah badai kasus dugaan korupsi yang menjerat sejumlah kader Partai Demokrat, dikhawatirkan akan mempengaruhi perolehan suara pada Pemilu 2014 mendatang. Apalagi dibukannya kran Konvensi Partai Demokrat untuk bakal capres yang akan digelar September mendatang.

Menurut Ketua APKLI Sulawesi Selatan, Sugeng Imam Santoso sekarang ini Partai Demokrat butuh tokoh muda yang memiliki pendukung. Ia pun mengusulkan, tokoh muda non-partai yang didukung masyarakat adalah Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat.

"Kalau Demokrat tidak memasukkan nama Jumhur sebagai peserta konvensi jelas merugi," kata Sugeng dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (19/8/2013).

Sugeng menilai, dari sejumlah nama peserta konvensi yang diundang dan direkomendasikan Majelis Tinggi Partai Demokrat, tidak satu pun yang memiliki dukungan ril dari kelompok grass root. Selain itu, track record para peserta konvensi juga dinilai belum bisa mewakili kepentingan masyarakat kalangan bawah.

"Dari beberapa nama peserta yang digadang-gadang maju di konvensi, tidak satu pun yang mempunyai basis massa yang ril. Mereka juga dianggap tidak pro rakyat," terang pendiri Organisasi Putra Jawa Keturunan Sulawesi (Pujakesula) ini.

Munculnya gerakan deklarasi mendukung mantan aktivis yang pernah di Nusakambangkan oleh rezim Orde Baru di beberapa daerah, menunjukkan masyarakat sangat membutuhkan pemimpin muda yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat kecil.

"Demokrat harus bisa menilai secara objektif sosok Jumhur. Banyaknya dukungan di beberapa daerah yang datang dari elemen masyarakat bawah. Seharusnya menjadi pertimbangan yang matang untuk mendongkrak perolehan suara Demokrat tahun 2014 mendatang," tuturnya.

Menurutnya, untuk menunjukkan adanya massa ril terhadap Jumhur gerbongnya berencana mendatangi Kantor DPD Partai Demokrat. Gerakan itu untuk meyakini MT Demokrat dan dapat diikuti pendukung Jumhur lainnya di daerah.

"Pasti akan diikuti oleh kawan-kawan dari daerah lain kalau nama Jumhur Hidayat tidak diikutsertakan di konvensi. Gerakan itu sekalian untuk menujukkan massa pendukung sangat banyak dan ril," imbuhnya.

Sementara anggota DPR dari Fraksi PKS, Tamsil Linrung menilai, kualitas dan track record Jumhur sebagai pemimpin tidak perlu diragukan lagi. Dia menilai sangat tepat bila Jumhur diusulkan untuk masuk dalam Konvensi Capres Demokrat.

"Dia sukses memimpin BNP2TKI. Itu modal yang sangat berharga sebagai pemimpin. Apalagi mendapat dukungan dari berbagai daerah," kata Tamsil.

Tamsil mengatakan, sepengetahuannya sebagai pejabat negara, Jumhur pernah mendapatkan pujian dari KPK karena dinilai bersih dan kemajuan yang signifikan dalam menangani penanggulangan persoalan TKI. Apalagi tokoh muda yang patut diperhitungkan dalam konvensi nanti.

"Dia terbukti bersih. Selama 7 tahun memimpin BNP2TKI, dia berhasil membawa lembaga negara itu bersih dari praktik korupsi. Dia juga berhasil dalam menangani persoalan TKI," pungkas Tamsil. (Frd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya