[VIDEO] Belum Boleh Dagang, PKL Blok G Tanah Abang Merugi

Para PKL yang direlokasi ke Blok G mengaku merugi, karena hingga kini tidak ada pemasukan.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Agu 2013, 17:52 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2013, 17:52 WIB
pkl-blokg-130826c.jpg
Penertiban dan penataan kembali pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Tanah Abang Jakarta masih terus dilakukan. Sementara para PKL yang direlokasi ke Blok G mengaku merugi, karena hingga kini tidak ada pemasukan. Begitu pula dengan para PKL di Pasar Prima Slipi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (26/8/2013), mereka tak mendapatkan untung karena belum diizinkan berdagang meski telah mengantongi kunci kios. Ratusan PKL itu terpaksa merogoh uang tabungan yang kian menipis, untuk bisa bertahan hidup di Jakarta.

Upaya penataan dan penertiban PKL tak hanya dengan merelokasi para pedagang, Pemprov DKI juga menata untuk mengembalikan fungsi fasilitas umum seperti trotoar dan jalur hijau di kawasan Tanah Abang. Untuk itu, aparat gabungan dari Suku Dinas Pekerjaan Umum, Sudin Air, Sudin Taman, dan Sudin Kebersihan DKI Jakarta terus berupaya mengembalikan fungsi-fungsi tersebut.

Tempat yang biasa digunakan para pedagang barang bekas itu akan disulap menjadi taman interaktif dan posko terpadu. Pantauan Liputan 6 SCTV, 2 pasar yang disiapkan Pemda DKI untuk menampung para PKL itu belum siap untuk digunakan.

Di Pasar Blok G Tanah Abang, meski kondisinya telah tertata rapi dan proses verivikasi telah selesai, tapi pedagang mengaku belum diperbolehkan berdagang hingga perbaikan fasilitas selesai secara keseluruhan.

Sementara di Pasar Prima Slipi, Jakarta Barat, belum 1 pun kios untuk para PKL siap untuk digunakan. Para pekerja terlihat masih menyekat lorong panjang di lantai basement. bahkan masih dilakukan pengecatan di lantai atas.

Rencananya, 28 kios di lantai basement dan 18 kios di lantai atas serta tangga penghubung sekaligus ventilasi pada lantai basement akan selesai diperbaiki pada sepekan mendatang.

Selain ketertiban dan penataan kota, seyogianya pemerintah juga memikirkan nasib pedagang yang tak lagi bisa mencari nafkah karena lapaknya telah digusur. (Tnt/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya