Para penguna jalan yang melintas di Jalan Raya Jenderal Soedirman dan warga yang tinggal di kawasan Copong, Kelurahan Sukamenteri, Garut, Jawa Barat dihebohkan dengan temuan bahan peledak jenis mortir. Bahan berbahaya itu ditemukan di bawah jembatan Sungai Cimanuk.
Informasi yang dihimpun Liputan 6 SCTV, Rabu (28/8/2013) dari petugas berwenang, mortir dengan panjang 30 cm itu diduga kuat masih aktif meski sudah berkarat. Mortir itu diduga sisa dari Perang Dunia II yang memiliki daya ledak radius 150 meter dengan kedalaman 1 meter.
Penemuan itu juga membuat para pengguna jalan menghentikan laju kendaraannya dan bergabung dengan warga Kampung Copong, yang telah lebih dulu berkerumun di lokasi. Bahan peledak itu ditemukan secara tak sengaja oleh seorang warga saat mencari ikan di Sungai Cimanuk.
Bahan peledak berupa mortir dengan panjang sekitar 30 cm itu pertama kali ditemukan oleh Fauzi, saat dirinya sedang mencari ikan di Sungai Cimanuk. Ketika itu ia hendak melewati bagian bawah jembatan sungai tersebut.
Lalu matanya secara tak sengaja melihat seonggok besi bulat berkarat, menyembul dari sela-sela tanah. Karena penasaran, Fauzi pun mencoba mengeluarkan besi berkarat itu.
Setelah melihat bentuk besi itu secara keseluruhan, dugaan Fauzi makin kuat jika besi yang ia temukan tersebut adalah bahan peledak. Fauzi pun langsung melaporkan temuannya itu ke kantor polisi terdekat, yang hanya berjarak 500 meter dari lokasi temuan.
"Iya benar, temuan mortir itu diduga kuat masih aktif," ujar Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polres Garut Kompol Rudie setelah mengamankan mortir dari lokasi temuan.
Pasca-mengamankan mortir tersebut, pihak Polres akan menyerahkan mortir itu kepada TNI. (Tnt/Sss)
Informasi yang dihimpun Liputan 6 SCTV, Rabu (28/8/2013) dari petugas berwenang, mortir dengan panjang 30 cm itu diduga kuat masih aktif meski sudah berkarat. Mortir itu diduga sisa dari Perang Dunia II yang memiliki daya ledak radius 150 meter dengan kedalaman 1 meter.
Penemuan itu juga membuat para pengguna jalan menghentikan laju kendaraannya dan bergabung dengan warga Kampung Copong, yang telah lebih dulu berkerumun di lokasi. Bahan peledak itu ditemukan secara tak sengaja oleh seorang warga saat mencari ikan di Sungai Cimanuk.
Bahan peledak berupa mortir dengan panjang sekitar 30 cm itu pertama kali ditemukan oleh Fauzi, saat dirinya sedang mencari ikan di Sungai Cimanuk. Ketika itu ia hendak melewati bagian bawah jembatan sungai tersebut.
Lalu matanya secara tak sengaja melihat seonggok besi bulat berkarat, menyembul dari sela-sela tanah. Karena penasaran, Fauzi pun mencoba mengeluarkan besi berkarat itu.
Setelah melihat bentuk besi itu secara keseluruhan, dugaan Fauzi makin kuat jika besi yang ia temukan tersebut adalah bahan peledak. Fauzi pun langsung melaporkan temuannya itu ke kantor polisi terdekat, yang hanya berjarak 500 meter dari lokasi temuan.
"Iya benar, temuan mortir itu diduga kuat masih aktif," ujar Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polres Garut Kompol Rudie setelah mengamankan mortir dari lokasi temuan.
Pasca-mengamankan mortir tersebut, pihak Polres akan menyerahkan mortir itu kepada TNI. (Tnt/Sss)