Unjuk rasa menuntut pencoblosan ulang dalam pemilihan walikota Probolinggo Jawa Timur berlangsung ricuh.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Sabtu (31/8/2013), massa membakar dan merusak sejumlah mobil termasuk mobil polisi. Hingga Jumat tengah malam, Kota Probolinggo pun masih mencekam.
Berbekal batu dan kayu, ribuan massa yang marah itu melempari kantor Kelurahan Mayangan Probolinggo. Sebab di kantor itulah surat suara pemilihan walikota Probolinggo sedang digelar.
Bermaksud membubarkan massa, polisi pun melepaskan tembakan gas air mata. Namun sebagian massa tak bergeming, sehingga gas air mata pun makin banyak ditembakkan.
Massa yang kian beringas malah merusak mobil milik Sukirman, Ketua KPU Kota Probolinggo. Tak lama kemudian, pria yang diduga sebagai provokator berhasil ditangkap dan dipukul polisi. Tak berhenti, massa kemudian nekat membakar satu mobil polisi.
Amuk massa itu dipicu dugaan kecurangan pada pemilihan walikota Probolinggo yang digelar 29 Agustus 2013, berbarengan dengan pemilihan gubernur Jawa Timur.
Sejumlah pendukung pasangan Zulkifli Cholik-Maksum Subani misalnya, mereka berkeras melihat kotak suara yang tidak disegel saat dibawa ke kantor lurah Mayangan untuk direkapitulasi.
Pemilihan walikota Probollinggo diikuti 4 pasang kontestan, yaitu Rukmini dan Suhadak yang diusung PDIP. Pasangan Zulkifli Cholik dan Maksum Subani yang didukung Partai Golkar.
Dua pasangan lain adalah Dewi Ratih dan Asad dari Partai Gerindra, dan Habib Hadi serta Kusnan dari PKB. (Tnt)
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Sabtu (31/8/2013), massa membakar dan merusak sejumlah mobil termasuk mobil polisi. Hingga Jumat tengah malam, Kota Probolinggo pun masih mencekam.
Berbekal batu dan kayu, ribuan massa yang marah itu melempari kantor Kelurahan Mayangan Probolinggo. Sebab di kantor itulah surat suara pemilihan walikota Probolinggo sedang digelar.
Bermaksud membubarkan massa, polisi pun melepaskan tembakan gas air mata. Namun sebagian massa tak bergeming, sehingga gas air mata pun makin banyak ditembakkan.
Massa yang kian beringas malah merusak mobil milik Sukirman, Ketua KPU Kota Probolinggo. Tak lama kemudian, pria yang diduga sebagai provokator berhasil ditangkap dan dipukul polisi. Tak berhenti, massa kemudian nekat membakar satu mobil polisi.
Amuk massa itu dipicu dugaan kecurangan pada pemilihan walikota Probolinggo yang digelar 29 Agustus 2013, berbarengan dengan pemilihan gubernur Jawa Timur.
Sejumlah pendukung pasangan Zulkifli Cholik-Maksum Subani misalnya, mereka berkeras melihat kotak suara yang tidak disegel saat dibawa ke kantor lurah Mayangan untuk direkapitulasi.
Pemilihan walikota Probollinggo diikuti 4 pasang kontestan, yaitu Rukmini dan Suhadak yang diusung PDIP. Pasangan Zulkifli Cholik dan Maksum Subani yang didukung Partai Golkar.
Dua pasangan lain adalah Dewi Ratih dan Asad dari Partai Gerindra, dan Habib Hadi serta Kusnan dari PKB. (Tnt)