Sukses mengatasi permasalahan terkait relokasi warga Waduk Ria Rio dengan mengajak perwakilannya makan siang, Jokowi akan segera mengundang perwakilan warga Lenteng Agung yang menolak Susan Jasmine Zulkifli menjabat sebagai lurah di daerah itu.
"Nanti diajak makan siang. Ya, nanti diundanglah. Warga Lenteng Agung. Minggu depan diundang makan siang. 12 orang," kata Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Jokowi itu di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Walaupun sebenarnya ia mengaku sudah bertemu dengan salah satu warga, yang mengantarkan surat keberatan atas Lurah Susan. Namun, ungkap Jokowi, ia akan membuka pintu Balaikota untuk warga Lenteng Agung jika memang perlu ditemui untuk berdialog langsung.
Jokowi juga menuturkan, dirinya sudah berulang kali menegaskan persoalan di Lenteng Agung adalah masalah manajerial lurah, kemampuan mengelola masalah, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga ia tidak dapat begitu saja mencopot seseorang dari jabatannya tanpa alasan jelas, terlebih jika tidak terkait dengan kinerja.
"Yang saya nilai hanya prestasinya seperti apa. Dan ini baru berjalan belum ada 3 bulan. Saya akan nilai itu setelah 6 bulan. Itu pun dengan sebuah survei Index Goverment Service. Tidak awur-awuran. Paling nanti dari checking survey, saya akan cek ke lapangan. Bener? Bener? Ya," pungkas Jokowi. (Tnt/Yus)
"Nanti diajak makan siang. Ya, nanti diundanglah. Warga Lenteng Agung. Minggu depan diundang makan siang. 12 orang," kata Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Jokowi itu di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Walaupun sebenarnya ia mengaku sudah bertemu dengan salah satu warga, yang mengantarkan surat keberatan atas Lurah Susan. Namun, ungkap Jokowi, ia akan membuka pintu Balaikota untuk warga Lenteng Agung jika memang perlu ditemui untuk berdialog langsung.
Jokowi juga menuturkan, dirinya sudah berulang kali menegaskan persoalan di Lenteng Agung adalah masalah manajerial lurah, kemampuan mengelola masalah, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga ia tidak dapat begitu saja mencopot seseorang dari jabatannya tanpa alasan jelas, terlebih jika tidak terkait dengan kinerja.
"Yang saya nilai hanya prestasinya seperti apa. Dan ini baru berjalan belum ada 3 bulan. Saya akan nilai itu setelah 6 bulan. Itu pun dengan sebuah survei Index Goverment Service. Tidak awur-awuran. Paling nanti dari checking survey, saya akan cek ke lapangan. Bener? Bener? Ya," pungkas Jokowi. (Tnt/Yus)