Hidup sebagai pengamen topeng monyet memang tak menentu. Setelah penertiban di 'kampung topeng monyet' yang berlokasi di Kampung Besar, Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur, sekitar 2 tahun lalu, beberapa pengamen topeng monyet yang terkena gusuran pindah ke beberapa lokasi.
Seorang pengamen topeng monyet di wilayah Cipinang, Jakarta Timur, Rudi (35) menjelaskan, mereka banyak yang tinggal di daerah sini. Ia menambahkan, para pengamen topeng monyet yang tinggal di daerah sini kurang lebih sekitar 20 orang.
"Ya waktu habis penertiban dulu yang di deket Basurua City, pada pindah ke sini. Tapi nggak semua di sini juga pindahnya, ada di daerah lain juga. Nah, untuk deket waduk sini sekitaran 20 orang," kata Rudi di Waduk BKT, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (22/10/2013).
Dia mengatakan, di lingkungan ini, pengamen topeng monyet tinggal dalam bilik-bilik. Jika memang akan ditertibkan, Rudi berharap Pemprov DKI Jakarta juga memikirkan kesejahteraan masyarakat kecil yang mempunyai mata pencaharian dari ngamen monyet. Rudi pun menyebut lokasi tinggalnya ini sebagai 'kampung monyet'.
"Saya tinggal di sini, di kampung monyet ini di bilik-bilik gitu. Ukurannya paling 3x3,5 meter. Dinding tripleks. Makanya saya berharap, kalau mau ditertibkan, dipikirin juga rakyat kecil. Itu mata pencaharian kita, dapur buat anak saya," katanya.
Kendati sudah dilarang, hari ini Rudi tetap melanjutkan aktivitasnya berkeliling untuk mencari nafkah dengan monyetnya ke daerah Jakarta Selatan. Ia mengakatakan, biasanya per hari mendapatkan penghasilan sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu.
Sebelumnya, di sejumlah kawasan di Jakarta muncul poster dengan latar putih menampilkan wajah Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berbaju kotak-kotak. Di atas potret pria dengan panggilan Jokowi itu terdapat tulisan "2014, Jakarta Bebas Topeng Monyet".
Secara lisan, Jokowi berjanji pada 2014 Jakarta akan bebas dari hiburan topeng monyet di jalan-jalan. Jokowi menegaskan bahwa monyet tidak boleh dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan uang. Apalagi hewan tersebut kerap disiksa oleh pemiliknya. (Ado/Ism)
Seorang pengamen topeng monyet di wilayah Cipinang, Jakarta Timur, Rudi (35) menjelaskan, mereka banyak yang tinggal di daerah sini. Ia menambahkan, para pengamen topeng monyet yang tinggal di daerah sini kurang lebih sekitar 20 orang.
"Ya waktu habis penertiban dulu yang di deket Basurua City, pada pindah ke sini. Tapi nggak semua di sini juga pindahnya, ada di daerah lain juga. Nah, untuk deket waduk sini sekitaran 20 orang," kata Rudi di Waduk BKT, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (22/10/2013).
Dia mengatakan, di lingkungan ini, pengamen topeng monyet tinggal dalam bilik-bilik. Jika memang akan ditertibkan, Rudi berharap Pemprov DKI Jakarta juga memikirkan kesejahteraan masyarakat kecil yang mempunyai mata pencaharian dari ngamen monyet. Rudi pun menyebut lokasi tinggalnya ini sebagai 'kampung monyet'.
"Saya tinggal di sini, di kampung monyet ini di bilik-bilik gitu. Ukurannya paling 3x3,5 meter. Dinding tripleks. Makanya saya berharap, kalau mau ditertibkan, dipikirin juga rakyat kecil. Itu mata pencaharian kita, dapur buat anak saya," katanya.
Kendati sudah dilarang, hari ini Rudi tetap melanjutkan aktivitasnya berkeliling untuk mencari nafkah dengan monyetnya ke daerah Jakarta Selatan. Ia mengakatakan, biasanya per hari mendapatkan penghasilan sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu.
Sebelumnya, di sejumlah kawasan di Jakarta muncul poster dengan latar putih menampilkan wajah Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berbaju kotak-kotak. Di atas potret pria dengan panggilan Jokowi itu terdapat tulisan "2014, Jakarta Bebas Topeng Monyet".
Secara lisan, Jokowi berjanji pada 2014 Jakarta akan bebas dari hiburan topeng monyet di jalan-jalan. Jokowi menegaskan bahwa monyet tidak boleh dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan uang. Apalagi hewan tersebut kerap disiksa oleh pemiliknya. (Ado/Ism)