Australia Menyadap, SBY: Kerja Sama Militer Dihentikan Dulu

SBY menyatakan, Indonesia masih tetap menunggu penjelasan dari Negeri Kanguru itu terkait penyadapan yang dilakukannya.

oleh Rinaldo diperbarui 20 Nov 2013, 13:53 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2013, 13:53 WIB
sadap-sikap-sby-131120c.jpg
Presiden SBY menyiapkan 3 langkah tegas sebagai sikap Indonesia atas penyadapan yang dilakukan Australia terhadap dirinya dan sejumlah pejabat RI lain pada 2009 lalu. Di antara ketiga langkah itu, SBY menyatakan, Indonesia bakal menghentikan sementara pertukaran informasi intelijen dan latihan militer antara kedua negara.

"Sejumlah agenda kerja sama akan kita lakukan review. Yang jelas, untuk sementara saya minta dihentikan dulu kerja sama pertukaran informasi dan pertukaran intelijen, intelligence exchange and information sharing di antara dua negara," kata SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

"Saya minta dihentikan dulu latihan-latihan bersama antara tentara Indonesia dan Australia, baik angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, maupun yang sifatnya gabungan," imbuhnya.

Selain itu, lanjut SBY, patroli bersama RI-Australia di lautan juga akan dihentikan untuk sementara. Semua akan divakumkan hingga batas waktu yang tak ditentukan.

"Tidak mungkin semuanya dilanjutkan, sampai kita yakin tidak ada penyadapan terhadap kita yang mengemban tugas kepentingan kedua negara. Ini menjadi sangat logis," ucap Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Sementara itu, SBY menyatakan, Indonesia masih tetap menunggu penjelasan dari Negeri Kanguru itu terkait penyadapan yang dilakukannya. Ke depannya, SBY mempertimbangkan pentingnya pedoman kerjasama internasional dengan negara lain.

"Kita memerlukan protokol code of conduct dan guiding principal menyangkut kerjasama dan kemitraan kita di berbagi bidang," pungkas SBY. (Ndy/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya