Detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggrebek sebuah rumah kontrakan Arqom alias Iwan di Tambun, Bekasi. Arqom diduga terlibat aksi teror bom atau jaringan teroris.
"Banyak polisi jaga bawa senjata, pengin lihat aja," ujar Amit salah seorang warga, Bekasi, Minggu (15/12/2013) di Kampung Rawa Sapi, Kelurahan Jati Mulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Arqom yang asli warga Kelurahan Jetis, Gang 2, Lamongan, Jawa Timur, itu diduga terkait jaringan teroris. Peristiwa penggerebekan mengundang perhatian warga maupun pemilik rumah yang bernama Edi.
Sejumlah petugas Densus 88 menggunakan senjata laras panjang berjaga-jaga di pintu masuk rumah maupun di depan rumah itu. Para petugas yang melakukan penggrebekan berhasil menemukan berbagai dokumen dan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK).
Edi turut digelandang ke kantor polisi dan dimintai keterangan petugas Densus 88. Penggalian keterangan dari Edi terkait gudang tempat usaha pembuatan lemari yang diduga dijadikan sarang teroris itu.
Gudang itu diduga sebagai sarang para pelaku perampokan toko emas di daerah Tambora, Jakarta Barat, Minggu 10 Maret lalu. Belum ada petugas yang bersedia memberikan keterangan terkait penggerebekan itu.
Pemilik rumah kontrakan dan gudang di Bantar Gebang, Bekasi juga belum diketahui. Petugas Densus 88 Polri dan Jatanras Polda Metro Jaya sebelumnya juga melakukan penggerebegan di bengkel lemari di Jalan Bu Sidin, RT 02 RW 03, Kelurahan Mustika Sari, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Sebanyak 7 orang ditangkap di 2 tempat terpisah Bintaro, Jakarta Selatan.
Kasat Reskerim Polresta Kota Bekasi Kompol Nurwedi mengatakan, dari penggerebegan tersebut polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 5 pucuk sejata api jenis Scorpion, 24 butir peluru, 25 kilogram emas dan 4 bom rakitan. (Rmn/Ism)
Baca juga:
Kapolri: Sel-sel Teroris Terpecah di Timur dan Barat
"Banyak polisi jaga bawa senjata, pengin lihat aja," ujar Amit salah seorang warga, Bekasi, Minggu (15/12/2013) di Kampung Rawa Sapi, Kelurahan Jati Mulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Arqom yang asli warga Kelurahan Jetis, Gang 2, Lamongan, Jawa Timur, itu diduga terkait jaringan teroris. Peristiwa penggerebekan mengundang perhatian warga maupun pemilik rumah yang bernama Edi.
Sejumlah petugas Densus 88 menggunakan senjata laras panjang berjaga-jaga di pintu masuk rumah maupun di depan rumah itu. Para petugas yang melakukan penggrebekan berhasil menemukan berbagai dokumen dan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK).
Edi turut digelandang ke kantor polisi dan dimintai keterangan petugas Densus 88. Penggalian keterangan dari Edi terkait gudang tempat usaha pembuatan lemari yang diduga dijadikan sarang teroris itu.
Gudang itu diduga sebagai sarang para pelaku perampokan toko emas di daerah Tambora, Jakarta Barat, Minggu 10 Maret lalu. Belum ada petugas yang bersedia memberikan keterangan terkait penggerebekan itu.
Pemilik rumah kontrakan dan gudang di Bantar Gebang, Bekasi juga belum diketahui. Petugas Densus 88 Polri dan Jatanras Polda Metro Jaya sebelumnya juga melakukan penggerebegan di bengkel lemari di Jalan Bu Sidin, RT 02 RW 03, Kelurahan Mustika Sari, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Sebanyak 7 orang ditangkap di 2 tempat terpisah Bintaro, Jakarta Selatan.
Kasat Reskerim Polresta Kota Bekasi Kompol Nurwedi mengatakan, dari penggerebegan tersebut polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 5 pucuk sejata api jenis Scorpion, 24 butir peluru, 25 kilogram emas dan 4 bom rakitan. (Rmn/Ism)
Baca juga:
Kapolri: Sel-sel Teroris Terpecah di Timur dan Barat