Pakar Komunikasi: `Nyanyian` Anas Bisa Pengaruhi Suara Demokrat

Demokrat juga masih 'tersandera' sikap Anas Urbaningrum yang disinyalir akan 'bernyanyi' meski telah menjadi tahanan KPK.

oleh Oscar Ferri diperbarui 15 Jan 2014, 03:27 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2014, 03:27 WIB
anas-sel-140110c.jpg
Kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji proyek Hambalang yang telah menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dinilai dapat mempengaruhi elektabilitas Demokrat sebelum pileg yang akan digelar 9 April 2014.

"Kalau saya sebagai peneliti, berdasarkan data yang saya miliki, kalau pileg dilaksanakan pada bulan April nanti, itu sangat sulit untuk mengangkat elektabilitas Partai Demokrat," ujar Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia, Effendi Gazali, usai acara diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2014).

Terlebih, kata Effendi, publik akan kembali mengingat banyak kader partai yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, juga tersandung kasus korupsi di KPK sebelum Anas Urbaningrum. Hal itu pasti akan dinilai masyarakat Partai Demokrat bukan partai yang memerangi korupsi.

"Oh tidak, sama saja itu. Efeknya riil kepada pileg bulan April nanti," katanya.

Tak hanya itu, Partai Demokrat kata Effendi juga masih 'tersandera' sikap Anas yang menurutnya akan 'bernyanyi' meski telah menjadi tahanan KPK. Menurut Effendi, saat ini Anas tengah menunggu waktu yang tepat untuk membeberkan sejumlah perkara yang ia ketahui.

"Sebagai orang yang punya pengalaman dalam politik, Anas pasti akan menunggu saat-saat itu. Kalau keluar hasil legislatif menunjukkan partai yang berkuasa itu suaranya turun, itu akan memberikan keberanian yang lebih besar untuk berbicara."

Karena, imbuh Effendi, Anas yakin aparat penegak hukum akan mulai mengubah pandangannya terhadap partai lain yang diduga akan menang. (Gen/Rmn)

Baca Juga:

Dahlan Iskan: Anas Masa Lalu Demokrat, Sekarang Saya
`Terima Kasih Anas ke SBY`, Pengamat: Ini Babak Baru Pertempuran
Makna Say Thanks Anas ke SBY di Mata Pakar Komunikasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya